Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kesuburan Manusia Menurun Drastis, Ini Dampaknya untuk Populasi Dunia

Kompas.com - 16/07/2020, 10:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Menurunnya tingkat kesuburan berarti populasi di hampir setiap negara dapat berkurang pada akhir abad.

Di antara negara-negara di dunia, populasi 23 negara, termasuk Spanyol dan Jepang, diprediksi berkurang 50% pada tahun 2100.

Populasi negara juga akan menua secara dramatis, dengan jumlah manula yang berusia 80 tahun akan sebanyak bayi yang baru lahir.

Apa yang terjadi?

Baca juga: Kenali Ini 4 Gangguan Menstruasi dan Pengaruhnya pada Kesuburan Wanita

Tingkat kesuburan, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan sedang mengalami penurunan.

Jika angkanya jatuh di bawah 2,1 maka angka populasi dunia mulai turun.

Pada 1950, seorang perempuan rata-rata melahirkan 4,7 anak sepanjang hidupnya.

Periset di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan di University of Washington, AS, menunjukkan bahwa tingkat kesuburan global hampir turun 50 persen menjadi 2,4 pada 2017.

Studi mereka, yang dipublikasikan di jurnal ilmiah The Lancet, memperkirakan angka itu akan turun di bawah 1,7 pada tahun 2100.

Akibatnya, periset memperkirakan jumlah populasi dunia akan mencapai puncaknya pada sekitar tahun 2064 dengan 9,7 miliar orang, sebelum turun ke 8,8 miliar pada akhir abad.

"Itu adalah hal besar; sebagian besar negara di dunia tengah mengalami transisi menuju penurunan populasi alami," kata Profesor Christopher Murray, salah seorang periset, kepada BBC.

"Saya pikir ini sangat sulit dipahami dan dikenali sebagai sebuah hal yang besar; ini luar biasa, kita akan harus mengatur ulang masyarakat."

Kenapa tingkat kesuburan turun tajam?

Tingkat kesuburan mengalami penurunan bukan karena berkurangnya jumlah sperma atau hal-hal lain yang biasa disinggung jika membahas fertilitas.

Namun, ini karena lebih banyak perempuan yang teredukasi dan bekerja. Hal ini ditambah dengan meluasnya akses ke kontrasepsi, sehingga perempuan bisa memilih untuk memiliki anak dalam jumlah yang lebih sedikit.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Dari berbagai aspek, turunnya tingkat kesuburan sebenarnya adalah gambaran sebuah kesuksesan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com