Sehingga, secara natural diperlukan strategi yang bisa dilakukan secara berkelanjutan dan memastikan ketercukupan pakan untuk satwa dilindungi ini.
"Saat gajah berjalan berkelompok, mereka juga harus memastikan setiap saat tersedia suplai pakan alami yang cukup di wilayah itu," jelas drh Wahdi.
Kondisi ini, kata dia, menjadi tantangan yang cukup berat bagi upaya pelestarian gajah.
Baca juga: Konflik Satwa, Penyebab Kematian Gajah Tertinggi di Aceh
"Karena satu unit populasi membutuhkan minimum requirement yang luar biasa, ini juga berkompetisi dengan kebutuhan lahan untuk pembangunan. Ini sekaliogus menjadi tantangan untuk konservasi gajah," jelas drh Wahdi.
Drh Wahdi menekankan upaya konservasi gajah tidak cukup hanya mencakup luasan lahan secara kolektif, tetapi juga harus kontinyu dan berkesinambungan.
"Kalau terfragmentasi, di mana mungkin area tersebut ada aktivitas masyarakat, budidaya dan lain sebagainya, ini yang bisa memunculkan konflik gajah dan manusia," papar drh Wahdi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.