Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Sungai Ciliwung akan Dijadikan Sumber Listrik, Bagaimana Bisa?

Kompas.com - 01/07/2020, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permasalahan sampah di Sungai Ciliwung sering menjadi sorotan. Banyak upaya yang dilakukan, tetapi masih ada-ada saja masyarakat yang membuang sampah di sungai tersebut.

Jenuh dengan permasalahan sampah di sungai. Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) membuat inovasi Tempat Olahan Sampah Sungai (TOSS) untuk memanfaatkan sampah menjadi energi listrik.

Apa itu TOSS-GCB?

TOSS-GCB adalah konsep pengolahan sampah yaitu sampah rumah tangga dan biomassa, yang berbasis komunitas atau masyarakat yang digagas oleh Supriadi Legino dengan menggunakan teknologi peuyeumisasi (Biodrying), hasil karya inovasi Sonny Djatnika Sundadjaja.

Baca juga: Dampak Covid-19, Sampah APD Mengapung di Laut Mediterania

Program TOSS-GSB ini dilakukan dengan mengubah sampah sungai menjadi briket atau pelet (syntetic gas).

Untuk diketahui, briket atau pelet nantinya bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar sehari-hari sebagai pengganti minyak tanah, LPG, bahkan bahan bakar untuk genset atau diesel.

Selain itu, syntetic gas (syngas) mampu menjadi substitusi bensin pada genset atau solar pada mesin disel. Listriknya bisa dimanfaatkan untuk menjernihkan air untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK) dan kebutuhan lain berbasis listrik.

Dijelaskan oleh Ketua GCB, Peni Susanti bahwa produk ini nantinya bisa juga dimanfaatkan baik untuk keperluan warung hingga industri yang menggunakan broiler seperti tekstil, pupuk, dan pembangkit listrik.

"Secara khusus, program ini dirancang untuk mengolah sampah Sungai menjadi listrik dan diperuntukkan bagi masyarakat di sepanjang aliran Sungai Ciliwung," kata Peni.

Manfaat utama TOSS-GCB

Peni berkata, listrik yang dihasilkan dari unit instalasi TOSS-GCB ini memiliki setidaknya tiga manfaat utama.

Pertama, akan digunakan untuk mengoperasikan pompa dan penjernihan air sungai, sehingga layak untuk kebutuhan mandi, cuci dan kaktus (MCK).

Sehingga mampu meminimalisir pendangkalan sumur akibat eksplorasi air tanah.

"Sasaran utama dari program ini adalah upaya meningkatkan kualitas air sungai dan mengembalikan fungsi sungan sebagai bahan baku air bersih," jelasnya.

Kedua, pengawas Sungai Ciliwung Ahmad Jidon mengatakan bahwa manfaat lainnya yaitu memanfaatkannya untuk mencuci mesin, perkakas dan kendaraan.

Ketiga, menyiram tanaman dan mampu menjadi sumber air untuk pertanian sayur mayur ramah lingkungan pada instalasi vertikultur.

Baca juga: Sampah Plastik Saat PSBB dan WFH Meningkat, Ini 6 Hal yang Bisa Kita Lakukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com