Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sampah Sungai Ciliwung akan Dijadikan Sumber Listrik, Bagaimana Bisa?

Jenuh dengan permasalahan sampah di sungai. Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) membuat inovasi Tempat Olahan Sampah Sungai (TOSS) untuk memanfaatkan sampah menjadi energi listrik.

Apa itu TOSS-GCB?

TOSS-GCB adalah konsep pengolahan sampah yaitu sampah rumah tangga dan biomassa, yang berbasis komunitas atau masyarakat yang digagas oleh Supriadi Legino dengan menggunakan teknologi peuyeumisasi (Biodrying), hasil karya inovasi Sonny Djatnika Sundadjaja.

Program TOSS-GSB ini dilakukan dengan mengubah sampah sungai menjadi briket atau pelet (syntetic gas).

Untuk diketahui, briket atau pelet nantinya bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar sehari-hari sebagai pengganti minyak tanah, LPG, bahkan bahan bakar untuk genset atau diesel.

Selain itu, syntetic gas (syngas) mampu menjadi substitusi bensin pada genset atau solar pada mesin disel. Listriknya bisa dimanfaatkan untuk menjernihkan air untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK) dan kebutuhan lain berbasis listrik.

Dijelaskan oleh Ketua GCB, Peni Susanti bahwa produk ini nantinya bisa juga dimanfaatkan baik untuk keperluan warung hingga industri yang menggunakan broiler seperti tekstil, pupuk, dan pembangkit listrik.

"Secara khusus, program ini dirancang untuk mengolah sampah Sungai menjadi listrik dan diperuntukkan bagi masyarakat di sepanjang aliran Sungai Ciliwung," kata Peni.

Manfaat utama TOSS-GCB

Peni berkata, listrik yang dihasilkan dari unit instalasi TOSS-GCB ini memiliki setidaknya tiga manfaat utama.

Pertama, akan digunakan untuk mengoperasikan pompa dan penjernihan air sungai, sehingga layak untuk kebutuhan mandi, cuci dan kaktus (MCK).

Sehingga mampu meminimalisir pendangkalan sumur akibat eksplorasi air tanah.

"Sasaran utama dari program ini adalah upaya meningkatkan kualitas air sungai dan mengembalikan fungsi sungan sebagai bahan baku air bersih," jelasnya.

Kedua, pengawas Sungai Ciliwung Ahmad Jidon mengatakan bahwa manfaat lainnya yaitu memanfaatkannya untuk mencuci mesin, perkakas dan kendaraan.

Ketiga, menyiram tanaman dan mampu menjadi sumber air untuk pertanian sayur mayur ramah lingkungan pada instalasi vertikultur.

Disebutkan pula, TOSS-GCB memiliki nilai luhur bagi masyarakat, komunitas, pemerintah dan perusahaan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Pasalnya, selain dapat mengurangi penggunaan fosil, alat ini juga bisa menjadi alternatif solusi permasalah terbatasnya kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Hal ini juga merupakan kontribusi besar untuk mengurangi emisi Green House Gasses (GHG) atau gas rumah kaca (GRK) karena berkurangnya gas methan yang berasal dari tumpukan sampah di TPA.

Sementara itu, kata Peni, dari sisi sosialnya model TOSS-GCB yang sepenuhnya menggunakan teknologi dan peralatan dalam negeri tersebut dapat memberdayakan masyarakat sekitar dan membuka lapangan kerja baik sebagai operator unit unit TOSS-GCB maupun industri pendukungnya.

Dalam pengembangannya, TOSS-GCB akan dilengkapi dengan instalasi hybrid renewable energy dengan cara mengkombinasikan Diesel atau Genset Gasfikasi berbahan bakar briket atau pelet sampah dengan panel surya, turbin angin, dan mikro hyrdro.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/01/180300423/sampah-sungai-ciliwung-akan-dijadikan-sumber-listrik-bagaimana-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke