Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Jadi Pandemi, Ini 6 Fakta Virus G4 Flu Babi Baru dari China

Kompas.com - 01/07/2020, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah galur (strain) virus flu baru diidentifikasi sejumlah ilmuwan di China. Virus ini bahkan disebut berpotensi menjadi pandemi.

Oleh para ilmuwan, virus ini dinamakan G4 EA H1N1 (disingkat G4).

Galur virus itu diketahui dibawa oleh babi dan dapat menjangkiti manusia.

Para peneliti mengatakan, virus G4 memiliki semua tanda untuk menular ke manusia sehingga perlu pengawasan ketat agar tidak memicu pandemi berikutnya.

Berikut kami rangkum sejumlah fakta terkait virus G4 yang diketahui para ahli sejauh ini, dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Corona Belum Usai, Virus Flu Baru Berpotensi Pandemi Muncul di China

1. Penelitian selama 8 tahun

Para ilmuwan gabungan dari beberapa universitas di China dan Chineses Center for Disease Control and Prevention (CDC China) melakukan penelitian sejak 2011.

Selama delapan tahun (2011-2018), para ahli mengambil 30.000 sampel swab hidung dari tempat penjagalan babi yang tersebar di 10 provinsi China.

Dari pengambilan sampel tersebut, mereka mendapatkan 179 jenis flu babi. Mayoritas jenis virus tersebut menyebar di peternakan babi sejak 2016.

Para ilmuwan kemudian melakukan eksperimen terhadap ferret (sejenis musang). Hewan ini kerap digunakan dalam eksperimen virus flu karena menimbulkan gejala yang hampir mirip dengan manusia. Terutama demam, batuk, dan bersin.

Dari eksperimen tersebut, diketahui tingkat infeksi virus G4 sangatlah tinggi.

2. Setiap tahun penyebaran semakin banyak

Dalam laporan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), ahli menemukan peningkatan paparan infeksi virus G4 yang terus bertambah selama 8 tahun.

Dari 2011-2013, varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1 (G1) yang akhirnya memunculkan varian strain genotipe 4 (G4).

Setiap tahun sejak 2014, virus G4 melakukan penyebaran hingga melampaui master G1 aslinya.

Ferret, hewan yang direkomendasikan WHO untuk menguji vaksin atau obat-obatan yang berkaitan dengan saluran pernapasan.SHUTTERSTOCK/Eric Isselee Ferret, hewan yang direkomendasikan WHO untuk menguji vaksin atau obat-obatan yang berkaitan dengan saluran pernapasan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com