Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri Listeria di Jamur Enoki, Ini 6 Anjuran Badan Ketahanan Pangan

Kompas.com - 27/06/2020, 18:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Dari hasil pengujian laboratorium, ternyata terdapat sampel jamur enoki impor dari Korea Selatan yang benar terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.

Dijelaskan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Dr Ir Agung Hendriadi MEng, sampel jamur ini telah dilakukan pengujian di laboratorium PT Sarawati Indo Genetech.

Pada tanggal 21 April 2020 dan 26 Mei 2020 telah dilakukan sampling oleh petugas OKKPP.

Hasil pengujiannya, terdapat 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri L. monocytogenes dengan kisaran 1,0x104 hingga 7,2x104 colony per gram.

"Ini melewati ambang batas," ujar dia.

Baca juga: Bakteri Listeria Tak Hanya Ada di Jamur Enoki, Begini Cara Mencegahnya

Oleh sebab itu, berdasarkan UU pangan No 18/2012 Pasal 90, PP 86/2019 Pasal 28 dan Permentan 53/2018, Badan Ketahanan Pangan (BKP) mengambil langkah-langkah sebagai berikut.

1. Produk ditarik dan dimusnahkan

BKP memerintahkan kepada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd, Korea Selatan.

Ilustrasi bakteri Listeria monocytogenes, penyebab penyakit listeria atau listeriosis. Bakteri ini dikabarkan ditemukan di jamur enoki.SHUTTERSTOCK/KATERYNA KON Ilustrasi bakteri Listeria monocytogenes, penyebab penyakit listeria atau listeriosis. Bakteri ini dikabarkan ditemukan di jamur enoki.

Baca juga: Waspadai Listeria, Barantan Perketat Pengawasan Rockmelon dari Australia

Perintah ini telah ditetapkan melalui Surat Kepala BKP kepada Direktur PT Green Box Fresh Vegetables tertanggal 18 Mei 2020, tentang penarikan produk.

Serta, Agung mengatakan, pemusnahan sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kilogram, dilakukan pada tanggal 22 Mei dan 19 Juni 2020 di PT Siklus Mutiara Nusantara, Bekasi. Pada pemusnahan ini dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP.

2. Pengawasan produk jamur enoki asal Korea Selatan

Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP) semua daerah diperintahkan untuk melakukan pengawasan terhadap jamur enoki asal Korea Selatan.

 

Perintah pengawasan ini juga telah dikirimkan melalui surat Kepala BKP kepada kepala dinas yang menangani pangan tingkat provinsi seluruh Indonesia.

Selain itu, Badan Karantina Pertanian juga diminta untuk melakukan peningkatan pengawasan keamanan pangan jamur enoki asa Korea Selatan tersebut.

3. Notifikasi kepada produsen

Menindaklanjuti kontaminasi yang membahayakan ini, negara produsen telah dikirimkan notifikasi agar dilakukan corrective action.

Baca juga: Terkontaminasi Bakteri Listeria Ternyata Jamur Enoki Kaya Nutrisi, LIPI Jelaskan

4. Pendaftaran produk

Agar aman dan dapat dicermati oleh masyarakat, maka importir jamur enoki diminta agar mendaftarkan produknya ke OKKPP.

5. Masyarakat perlu cermat

Perihal konsumsi jamur enoki ini oleh masyarakat. Badan Ketahanan Pangan mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam membeli produk pangan, khususnya pangan segar asal tumbuhan (PSAT).

"Pilih pangan yang sudah terdaftar atau ditandai dengan nomor PSAT," ujar dia.

Baca juga: Ahli Gizi: Bakteri Listeria di Jamur Enoki Mati Jika Masaknya Benar

6. Mengimbau pelaku usaha

Agung berkata, kepada pelaku usaha jamur enoki ini, upayakan praktik sanitasi Higiene di seluruh tempat dan rantai produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Menerapkan langkah sanitasi untuk mencegah kontaminasi silang dan melakukan pengujian laboratorium jika diperlukan," jelas dia.

Pisahkan jamur enoki yang diimpor dari Green Co Ltd dan mengembalikan kepada distributor untuk ditangani lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com