Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan WHO, 24 Jam Terakhir adalah Penularan Corona Terbanyak Global

Kompas.com - 22/06/2020, 12:39 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari 183.000 kasus baru virus corona dilaporkan di seluruh dunia kemarin. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ini adalah peningkatan harian terbesar sejak awal wabah.

WHO mengatakan pada Minggu (21/6/2020), penambahan 183.020 kasus tercatat dalam periode 24 jam terakhir. Menurut data Worldmeters, total kasus global adalah 9.044.544.

Penambahan kasus harian terbanyak adalah Brasil, yakni dengan 54.771 kasus. Kemudian diikuti AS dengan 36.617 kasus. Dan lebih dari 15.400 kasus datang dari India.

Selain itu, dilaporkan ada 4.743 kematian di seluruh dunia pada hari Minggu. Total kematian global tercatat 470.665, menurut data Worldmeters.

Baca juga: Covid-19, Apa Itu Gelombang Kedua dan Kapan Situasi Itu Terjadi?

Lebih dari dua pertiga dari kematian baru itu dilaporkan di Amerika, pusat pandemi virus corona saat ini.

AS memiliki jumlah infeksi virus corona tertinggi dunia, yakni lebih dari 2,3 juta kasus dan jumlah kematian tertinggi yakni 122.247 orang, menurut Worldmeters.

Dilansir The Independent, Senin (22/6/2020), menurut pembaruan terbaru, virus ini tampaknya menyebar di Barat dan Selatan Amerika.

Arizona melaporkan lebih dari 3.100 infeksi baru dengan 26 kematian. Nevada juga melaporkan kasus terbaru yang cukup tinggi, yakni 445 kasus.

 

Berkaitan dengan hal ini, Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa dirinya meminta seluruh jajaran untuk "memperlambat" pengujian Covid-19 karena banyaknya kasus yang ditemukan. Hal ini disampaikan Trump saat berkampanye di Tulsa, Oklahoma.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkampanye di BOK Center, Tulsa, Oklahoma, pada Sabtu (20/6/2020).AP/IAN MAULE Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkampanye di BOK Center, Tulsa, Oklahoma, pada Sabtu (20/6/2020).

Percepatan penyebaran Covid-19 di seluruh dunia terjadi karena banyak negara berusaha melonggarkan lockdown dan memulai new normal dalam upaya memperbaiki perekonomian yang anjlok.

Di Afrika Selatan, Presiden Cyril Ramaphosa telah mengijinkan fasilitas seperti kasino, salon, dan restoran dibuka kembali.

Di sisi lain, otoritas kesehatan negara itu melaporkan dalam satu hari ada penambahan mencapai 5.000 kasus dan 46 kematian karena corona.

Baca juga: Update Corona 22 Juni, Menginfeksi Lebih dari 9 Juta Orang di Dunia

Sementara itu kekhawatiran gelombang kedua meningkat di Jerman karena para ahli memperkirakan jumlah virus (R) meningkat dua kali lipat dalam dua hari menjadi 2,88.

Lebih dari 1.000 pekerja di pabrik pengemasan daging di wilayah North Rhine Westphalia dinyatakan positif dan pemerintah daerah meminta 6.500 pekerja, manajer, dan anggota keluarga untuk dikarantina.

China juga memperketat pembatasan di Beijing setelah sekelompok kasus baru dilaporkan. Mereka mencegah siapa pun meninggalkan kota kecuali dinyatakan negatif.

Di Korea Selatan, hampir 200 infeksi telah ditelusuri ke karyawan di sebuah perusahaan penjualan door-to-door di Seoul, dan setidaknya 70 infeksi lain terkait dengan klub tenis meja.

Sementara itu di Inggris, pemerintah melakukan pembatasan lockdown bagi warganya untuk menikmati summer solstice atau titik balik matahari musim panas, hari terpanjang dalam setahun di belahan bumi utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com