Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok 21 Juni 2020 Gerhana Matahari Sebagian, Apa yang Bisa Dipelajari?

Kompas.com - 20/06/2020, 18:34 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada tahun 2020 ini akan dapat disaksikan masyarakat Indonesia pada 21 Juni, mulai sekitar pukul 13.16 WIB di beberapa wilayah.

Selain menjadi fenomena alam yang menarik untuk disaksikan oleh masyarakat dan astronom. Apa sebenarnya yang bisa kita pelajari dari Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 ini?

Menanggapi hal ini, astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan gerhana pada prinsipnya adalah peredupan sebuah benda langit akibat penghalangan oleh benda langit lain seiring konfigurasinya.

"Peredupan itu bisa diukur dan ditampilkan dalam bentuk kurva cahaya yang bisa diintrepetasikan untuk berbagai keperluan," kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, Bagaimana Bisa Terjadi?

Marufin menyebutkan ada beberapa hal yang umumnya bisa dipelajari saat terjadi gerhana.

1. Menentukan bentuk dan ukuran benda langit

Marufin menjelaskan, dalam sejarah astronomi modern, khususnya dalam jangka setengah abad terakhir, peredupan cahaya peristiwa mirip gerhana yang disebut okultasi berguna untuk menentukan bentuk dan ukuran sebuah benda langit.

Dicontohkannya, dalam penentuan dimensi sistem Pluto dan Charon pada masa sebelum dieksplorasi wahana antariksa New Horizon.

Siswa sekolah dasar tengah memperhatikan infografis dan penjelasan dari seorang penutur Observatorium Boscha terkait Gerhana Matahari, Kamis (26/12/2019).KOMPAS.com/AGIE PERMADI Siswa sekolah dasar tengah memperhatikan infografis dan penjelasan dari seorang penutur Observatorium Boscha terkait Gerhana Matahari, Kamis (26/12/2019).

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, Ini Serba-serbi Waktunya

Selain itu, juga dilakukan pada satelit-satelit planet besar yang biasa diamati dari Bumi. Serta Arrokoth (2014 MU69), sebelum diekplorasi oleh wahana antariksa New Horizon.

2. Penemuan struktur cincin

Marufin berkata, momen gerhana ini juga dimanfaatkan dalam penemuan struktur-struktur cincin di planet-planet besar.

"Terutama (planet) Uranus dan Neptunus, serta di benda langit transneptunik," kata dia.

3. Riset sistem keplanetan

Untuk diketahui, riset favorit pada astronomi modern adalah sistem di luar tata surya kita.

Baca juga: Fenomena Langit Juni 2020: Gerhana Matahari Cincin hingga Komet Lemmon

Riset tersebut bertumpu pada kemampuan mengenali dan memetakan pola peredupan cahaya bintang yang teratur akibat melintasnya planet di latar depannya.

"Mayoritas planet-planet di sistem keplanetan non-tata surya kita ditemukan lewat cara itu," jelas dia.

Di sini kemampuan mengenali peredupan yang mirip dalam skala yang lebih halus dapat diturunkan dari pengamatan Gerhana Matahari Cincin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com