Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Hormon Stres Pasien Covid-19 Tinggi, Risiko Kematian Makin Besar

Kompas.com - 19/06/2020, 16:31 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

Di antara pasien Covid-19, mereka yang memiliki level kortisol 744 nm/L ke bawah, hanya bertahan hidup rata-rata selama 36 hari.

Sementara pasien Covid-19 dengan level kortisol di atas 744 nm/L, memiliki kelangsungan hidup rata-rata hanya 15 hari.

"Dilihat dari sudut pandang seorang endokrinologis, masuk akal bahwa pasien Covid-19 yang paling sakit akan memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi, tetapi tingkat ini ternyata sangat mengkhawatirkan," ujar Profesor Dhillo, Kepala Divisi Diabetes, Endokrinologi dan Metabolisme di Imperial College London, yang juga ketua penelitian ini.

Baca juga: 3 Upaya Percepatan Vaksin Covid-19 di Indonesia

Identifikasi urgensi perawatan pasien Covid-19

Ia mengatakan, ketika lonjakan pasien Covid-19 terjadi di rumah sakit-rumah sakit London pada tiga bulan lalu, hanya sedikit informasi yang dimiliki untuk bisa melakukan triase, yakni tindakan untuk memilah pasien berdasarkan beratnya kondisi dan kemungkinan untuk hidup.

Dengan penelitian ini, maka akan menambah informasi yang berpotensi menjadi penanda untuk membantu mengidentifikasi pasien mana yang perlu dirawat dengan segera, dan yang tidak memungkinkan.

"Memiliki indikator awal di mana pasien dapat memburuk lebih cepat akan membantu kami menyediakan tingkat perawatan terbaik secepat mungkin," katanya.

Baca juga: Selidiki Kenapa Pria Rentan Terinfeksi Corona, Ahli Lakukan Uji Hormon

Adapun selama periode penelitian, di bawah 27 persen dari kelompok Covid-19 meninggal dunia, sedangkan pada kelompok non-Covid-19 hanya di bawah 7 persen yang meninggal dunia.

Profesor Dhillo dan timnya berharap temuan mereka ini dapat divalidasi dalam studi klinis skala yang lebih besar.

Penelitian tentang hormon stres memengaruhi risiko kematian pasien Covid-19 ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, serta didanai oleh National Institute for Health Research (NIHR) dan Medical Research Council.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com