Peneliti menilai, bila kemampuan untuk membuat kondisi hibernasi ini diterapkan pada manusia, maka akan bermanfaat bagi dunia medis.
Seperti dapat diaplikasikan untuk mengurangi kerusakan jaringan setelah mengalami serangan jantung atau stroke, serta pengawetan organ untuk transplantasi.
Di sisi lain, bisa bermanfaat bagi bidang eksplorasi ruang angkasa di masa depan, yang membutuhkan penerbangan panjang dengan kadar oksigen yang terbatas.
Studi lainnya yang juga dipublikasikan dalam Nature, para peneliti dari Harvard Medical School mengidentifikasi sel saraf dalam otak bagian hipotalamus yang mengatur mati suri pada tikus.
Baca juga: Uji Coba Terapi Hibernasi untuk Penyembuhan Kanker
Peneliti menemukan, dengan menghalangi aktivitas neuron-neuron ini, mereka dapat mencegah mati suri alami sejak awal.
Dalam komentar di Nature, Clifford Saper dan Natalia Machado dari Harvard Medical School menyatakan, jika kelompok neuron yang serupa ditemukan pada manusia, maka dapat membuka jalan bagi terapi hipotermia untuk diinduksi pada manusia.
"Misalnya, setelah serangan jantung atau stroke, (hibernasi) memperlambat proses metabolisme untuk membantu membatasi kerusakan jaringan," tulis mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.