Risiko Penyebaran Corona Dalam Pesawat, Bagaimana Menguranginya?

KOMPAS.com - Walaupun pandemi corona masih berlangsung, Kementerian Perhubungan memutuskan untuk menghapus aturan batasan jumlah penumpang sebesar 50 persen dari total kapasitas angkut.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengungkapkan bahwa tergantung dari jenis armadanya, pesawat kini bisa mengangkut penumpang antara 70-100 persen dari kapasitas angkutnya.

Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran akan risiko penyebaran virus corona di pesawat. Pasalnya, sulit untuk menjaga jarak satu sama lain di dalam pesawat yang terisi penuh dan virus juga bisa menempel pada permukaan benda-benda di dalam pesawat dan berpindah ke penumpang.

Dipaparkan dalam artikel Kompas.com Sains sebelumnya, memilih tempat duduk di samping jendela adalah cara yang cukup baik dalam mencegah interaksi dan transmisi virus SARS-CoV-2.

Baca juga: Penelitian Beberkan Cara Virus Corona Menyebar dalam Pesawat

Di samping itu, berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko penularan virus corona dalam pesawat:

Jika ada yang batuk dan bersin

Dilansir dari NPR, 15 Mei 2020; Dr. Henry Wu selaku profesor kedokteran penyakit menular dan direktur TravelWell Center dari Emory University berkata bahwa sirkulasi udara dalam pesawat biasanya sangat baik.

Pesawat yang menggunakan sistem filtrasi high-efficiency particulate air (HEPA), misalnya, mampu membersihkan 99,97 persen partikel berukuran 0,3 mikron di udara.

Akan tetapi, filter dalam pesawat tetap tidak bisa melindungi dari droplet bersin dan batuk yang mendarat langsung di tubuh Anda.

"Kekhawatiran saya adalah barisan saya sendiri dan dua baris di depan dan belakang. Itu kira-kira radius enam kaki (1,8 meter)," kata Wu.

Dia melanjutkan, meskipun udaranya bersirkulasi dengan baik dan difilter, jika ada yang batuk atau bersin dalam jarak itu, maka itu akan meningkatkan risiko paparan atau kontaminasi area di sekitar Anda.

Baca juga: New Normal, Bagaimana Menjaga Kabin Pesawat Bersih dari Covid-19?

Bila Anda tidak bisa pindah kursi karena pesawat penuh dan orang yang batuk atau bersin tidak memakai masker, maka yang bisa Anda lakukan adalah membuat masker Anda serapat mungkin pada wajah.

Dr. Mark Gendreau, ketua petugas medis di Beverly Hospital dan profesor kedokteran darurat di Tufts University juga menyarankan untuk mengarahkan saluran udara di atas kepala sedikit menuju wajah Anda.

Dengan demikian, Anda bisa menambahkan sejenis turbulensi pada udara di sekitar dan mengurangi risiko partikel berbahaya jatuh pada masker atau wajah.

Membersihkan area tempat duduk

Menghadapi pandemi ini, banyak penerbangan yang meningkatkan prosedur kebersihan kabin pesawat mereka, mulai dari mengelap setiap permukaan hingga mendisinfeksi seluruh isi pesawat ketika pergantian penumpang.

Akan tetapi, Anda juga bisa membersihkan sendiri area tempat duduk menggunakan tisu basah.

Gendreau berkata bahwa dia selalu membersihkan lubang ventilasi udara di tempat duduknya, gesper, meja yang bisa dilipat dan tempat majalah menggunakan tisu basah. Setelahnya, dia akan membuang tisu basah itu dan membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.

Baca juga: Meski Efektif, Masker Saja Tak Bisa Cegah Virus Corona

Saat yang tepat untuk menggunakan hand sanitizer

Wu dan Gendreau setuju bahwa Anda harus selalu membawa hand sanitizer ketika meninggalkan rumah di masa pandemi ini, terutama ketika berpergian menggunakan pesawat terbang.

Hand sanitizer digunakan setiap kali Anda selesai menyentuh sesuatu yang tidak Anda bawa sendiri, misalnya meja makan di pesawat dan majalah.

Gendreau berkata bahwa bagian-bagian paling kotor di pesawat biasanya adalah keran kamar mandi dan kunci pintu kamar mandi. Oleh karena itu, selalu gunakan hand sanitizer setelah Anda selesai dari kamar mandi.

Namun, ada satu bagian pada diri Anda yang perlu diperlakukan dengan hati-hati, yaitu wajah. Apabila Anda ingin menyentuh area wajah, misalnya karena merasa gatal atau masker terasa kurang pas; bersihkan tangan terlebih dahulu menggunakan hand sanitizer sebelum menyentuh wajah.