Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2020, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghapus aturan batasan jumlah penumpang sebesar 50 persen dari total kapasitas angkut.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, pesawat kini bisa mengangkut penumpang berkisar antara 70 hingga 100 persen dari kapasitas angkut, tergantung jenis armadanya.

Menanggapi hal ini, pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, yang terpenting adalah jaga jarak bukan kapasitas angkut.

Baca juga: Penelitian Beberkan Cara Virus Corona Menyebar dalam Pesawat

"Yang terpenting adalah melakukan jaga jarak. Percuma kalau kapasitas angkut sekian, tetapi tidak menerapkan jaga jarak," ungkap Pandu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Selama jaga jarak tidak diterapkan selama melakukan penerbangan, penularan virus penyakit akan terjadi.

Selain harus menerapkan jaga jarak, Pandu mengatakan bahwa setiap pesawat juga harus memiliki ventilasi udara yang baik.

"Kalau tidak salah ada filter khusus untuk itu, sesuai dengan standart penerbangan Internasional ya," imbuh dia.

Oleh karena itu, Pandu berharap aturan yang lebih jelas terkait penerbangan di tengah pandemi harus lebih jelas.

Seperti bagaimana pengaturan tempat duduknya, jenis moda transportasinya, dan lain sebagainya.

Sebelumnya, Direktur Eijkamn Institute of Molecular Biology, Prof Aman Soebandrio mengatakan bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 di Indonesia, terlebih dulu melakukan perjalanan ke Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Australia. Perjalanan virus hingga menyebar ke seluruh dunia ini dibantu oleh pesawat udara.

Virus SARS-CoV-2, sama halnya dengan penyakit pernapasan lainnya, ditularkan melalui dahak (droplet) atau cairan tubuh lainnya.

Oleh karena itu World Health Organization (WHO) merekomendasikan masyarakat untuk menjaga jarak setidaknya dua meter, mengenakan masker, dan selalu mencuci tangan.

Namun di pesawat, virus akan lebih sulit untuk dihindari karena gerakan spontan penumpang dan kemungkinan virus menempel di permukaan benda dalam jangka waktu yang lama.

Mulai dari bangku, tray untuk makan, pegangan kursi, sampai gagang pintu toilet.

Social distancing di kabin pesawat ATR 72 Lion Air GroupDokumentasi Lion Air Group Social distancing di kabin pesawat ATR 72 Lion Air Group

Dilansir National Geographic, Rabu (10/6/2020), WHO telah memberikan rekomendasi untuk mengosongkan dua baris antar penumpang di pesawat.

The New England Journal of Medicine menyebutkan kriteria yang ditetapkan WHO ini berhasil mengurangi risiko penularan SARS yang mewabah beberapa waktu lalu sebanyak 45 persen.

Namun di pesawat, penumpang kerap tidak diam di bangkunya. Ada yang melakukan peregangan kaki, mengambil majalah dari bangku di depannya, atau berjalan ke toilet.

Kelompok kesehatan masyarakat FlyHealthy Research Team pun melakukan observasi perilaku penumpang dan kru kabin dari 10 rute dari Amerika Serikat dengan rentang waktu 3,5 hingga 5 jam penerbangan.

Salah satu hasil temuannya adalah penumpang yang duduk di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi lebih sedikit dibanding bangku lain.

Penumpang di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi sekitar 12, sedangkan penumpang di bangku tengah memiliki sekitar 58 interaksi dan penumpang di bangku gang memiliki 64 interaksi.

Memilih bangku di dekat jendela menjadi cara yang cukup baik untuk mencegah interaksi dan transmisi virus SARS-CoV-2.

Namun, kasusnya akan berbeda apabila orang yang terinfeksi adalah kru kabin. Interaksi yang dilakukan antara kru kabin dan penumpangnya berlangsung lebih lama, sehingga risiko tertular penyakit semakin besar.

Baca juga: New Normal, Bagaimana Menjaga Kabin Pesawat Bersih dari Covid-19?

Panduan bepergian dengan pesawat di tengah pandemi

pa pun peraturannya, cobalah aplikasikan rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terhadap pencegahan penyakit menular di pesawat.

Langkah-langkah tersebut mencakup cuci tangan atau membawa hand sanitizer, serta menggunakannya setiap kali Anda menyentuh permukaan benda.

Hal ini karena virus SARS-CoV-2 terbukti hidup di permukaan benda antara tiga hingga 12 jam lamanya.

Anda juga harus menjaga jarak sebisa mungkin dengan penumpang lain, termasuk kru kabin. Jangan sentuh wajah Anda apabila tidak darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com