Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2020, 07:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang belum usai membuat kita harus beradaptasi dengan kehidupan normal yang baru, atau kerap disebut new normal.

New normal dilakukan berdasarkan protokol kesehatan yang diaplikasikan di berbagai tempat. Antara lain dengan cara menjaga jarak (physical distancing), mengenakan masker kain yang terdiri dari tiga lapis, juga dengan tidak bersalaman atau kontak fisik dengan orang lain.

Dari segi psikologi, new normal bukanlah suatu hal yang mudah diterima begitu saja oleh seseorang. Hal itu diungkapkan oleh psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi.

Baca juga: Wacana New Normal, Ketahui Tempat Paling Berisiko Tertular Corona

“Efek dari new normal ini bisa kita lihat, dulu waktu awal masuk Covid-19 ada panic buying. Ada perubahan-perubahan yang kita perlu biasakan diri,” tuturnya dalam webinar “Adaptasi Normal Baru dari Perspektif Sains, Kesehatan dan Psikologi” yang diadakan The Melting Pot, Senin (8/6/2020).

Vera mengatakan ada tiga fase psikologis manusia dalam menghadapi new normal. Pertama adalah acceptance atau tahap penerimaan.

“Ini adalah tahap di mana kita menerima kondisi yang baru. Oh seperti ini kondisinya, oke kita terima,” tuturnya.

Baca juga: Jelang New Normal PSBB Dilonggarkan, Apa Saja Indikator Penerapannya?

Fase kedua adalah adaptation atau adaptasi. Vera mengatakan, inilah fase di mana kita belajar untuk mengatasi kondisi yang baru.

Fase ketiga adalah implementation, di mana kita menerapkan apa yang telah kita pelajari dari kondisi tersebut.

Vera menekankan bahwa new normal akan selalu ada dan selalu berganti, begitu pun fase manusia untuk melewatinya dengan acceptance sampai implementation.

“Ini tidak mudah dan prosesnya bisa jadi cepat atau lambat. Kemudian di tengah-tengah implementation, kembali lagi fasenya ke new normal. Ada lagi normal yang baru, begitu seterusnya,” papar ia.

5 Poin Penting

Vera menyebutkan, dalam melakukan fase-fase tersebut ada lima poin penting yang baiknya dilakukan.

1. Gratefullness atau rasa syukur. Vera menyebutkan rasa syukur bisa membawa kita menuju atmosfer yang lebih positif, karena saat ini kita dikelilingi banyak hal negatif terkait Covid-19.

2. Fokus pada hal-hal yang bisa dilakukan saat ini, ketimbang memikirkan sesuatu yang belum terjadi atau belum pasti.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

3. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Vera mencontohkan bahwa vaksin bukanlah hal yang bisa dikendalikan oleh orang awam. Namun apa saja yang bisa dikerjakan hari ini adalah hal-hal yang bisa kita kendalikan sendiri.

4. Manage expectations. Vera mengatakan, terkadang yang membuat kita lelah adalah target yang kita buat sendiri. Sesuaikan target dengan kemampuan.

5. Istirahat, terutama dengan menghela nafas panjang dan tenangkan pikiran sejenak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com