Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Minta Masyarakat Waspada DBD di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 02/05/2020, 04:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, ahli mengingatkan bahwa masyarakat juga harus waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

"Dengan adanya Covid-19, tentunya harus diwaspadai karena seseorang dapat terinfeksi keduanya dan tentunya akan memperberat penanganan di fasilitas pelayanan kesehatan," kata Nadia kepada Kompas.com, Jumat (30/4/2020).

Nadia menyebutkan bahwa selama pandemi Covid-19 ini mewabah di Indonesia, memang hingga saat ini belum ada laporan mengenai pasien yang terinfeksi DBD sekaligus Covid-19.

Baca juga: Pasien DBD Capai 49.941, Ini 5 Wilayah Indonesia dengan Kasus Terbanyak

Namun, sudah ada laporan mengenai pasien yang awalnya terkena DBD, lalu setelah sembuh dari penyakit DBD, terinfeksi Covid-19. Akan tetapi, jumlah pasti kasusnya belum terdata.

"Belum ada laporan ya (pasien terinfeksi DBD sekaligus Covid-19). Tapi dari beberapa kasus yang disampaikan, ada yang awalnya kena (sakit) DBD kemudian dirawat sembuh, lalu datang kembali dengan Covid-19 positif," ujar dia.

Keluhan pasien yang terinfeksi Covid-19 setelah sembuh dari DBD juga bervariasi, tergantung dengan kondisi imunitas atau kekebalan tubuh pasien tersebut.

Menurut Nadia, saat ini warga banyak warga yang berada di rumah, tetapi pemberantasan sarang nyamuknya kurang optimal.

Baca juga: Sama-sama Mewabah di Indonesia, Ini Beda Gejala DBD dan Covid-19

"Sehingga kasus DBD kadang-kadang banyak bahkan menimbulkan kejadian luar biasa," ujar dia.

Oleh sebab itu, di tengah pandemi Covid-19 yang masih masif terjadi ini. Nadia mengingatkan perlunya meningkatkan kewaspadaan tidak hanya pada Covid-19 saja, melainkan penyakit lainnya yang juga masih sangat berpotensi terjadi di tengah pandemi dan perubahan cuaca saat ini.

Sebagai contoh adalah genangan air ataupun tumpukan sampah yang sangat besar sehingga berpotensi menjadi sarang atau tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, dari Januari hingga tanggal 30 April 2020, terdapat 49.931 jumlah kasus pasien DBD di seluruh willayah Indonesia, dan 314 kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com