Seperti studi yang baru-baru ini dilakukan, menemukan orang-orang ternyata lebih suka berbagi informasi virus corona palsu daripada yang mereka yakini.
Keyakinan bahwa seseorang memiliki akses ke informasi rahasia dapat membantu mereka merasa memiliki keuntungan.
"Jika Anda percaya pada teori konspirasi, maka Anda memiliki kekuatan melalui pengetahuan yang tidak dimiliki orang lain," kata Dr. Douglas.
Baca juga: Banyak Tenaga Medis Terinfeksi Corona, Pemicunya Pasien Tidak Jujur
Dr Douglas meyakini kondisi ini tidak akan berlangsung lama.
Seiring waktu, penelitian menemukan, perdagangan konspirasi tidak hanya gagal dalam memenuhi kebutuhan psikologis. Akan tetapi juga cenderung memperburuk perasaan takut atau tidak berdaya.
Kondisi tersebut dapat mengarahkan orang untuk mencari penjelasan yang lebih ekstrem tentang kebenaran dari teori-teori konspirasi di tengah pandemi virus corona saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.