Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Bingung Rapid Test Corona atau Tes PCR, Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 16/04/2020, 07:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Upaya pemerintah untuk melakukan masif testing deteksi virus corona dengan rapid test atau tes cepat, masih menuai kebimbangan di kalangan masyarakat. Sebab, sebagian masyarakat dianggap benar.

Lantas apa perbedaan dan bagaimana rapid dan PCR test untuk Covid-19?

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan rapid test dipilih pemerintah Indonesia sebagai salah satu cara mencari dengan cepat orang-orang yang berpotensi terinfeksi virus corona, SARS-CoV-2.

Baca juga: Setelah Rapid Test, Tes PCR Diperlukan untuk Pastikan Virus Corona

Jika ada orang yang terinfeksi Covid-19 dapat diketahui dengan segera. Harapannya, dapat melakukan tindakan semaksimal mungkin agar jangan sampai orang tersebut berkontak dengan orang lain dan menularkan virus corona itu.

Namun, ada hal yang perlu diketahui oleh masyarakat, hasil dari proses rapid test masih membutuhkan pembuktian tes laboratorium atau PCR test. Jenis tes virus corona yang pertama adalah rapid test atau tes cepat.

"Tes jenis ini (dilakukan) dengan mengambil sampel darah untuk mengukur kondisi antibodi di tubuh peserta tes. Sehingga dapat diketahui reaksi tubuh peserta tes untuk melawan virus," kata Wiku melalui siaran daring akun YouTube resmi BNPB, Rabu (15/4/2020).

 

 

Untuk diketahui, dalam pembentukan antibodi dalam tubuh satu individu dan individu lainnya berbeda. Tidak semua akan mengeluarkan antibodi virus yang dimaksud.

Baca juga: Mengapa Rapid Test Corona Bisa Negatif Palsu, sedangkan PCR Butuh 3 Hari?

 

Umumnya antibodi dapat ditemukan ketika orang tersebut mengalami sakit. Sebab, antibodi itu sendiri adalah bentuk reaksi ketahanan tubuh yang berupaya melawan kuman atau organisme jahat yang masuk, termasuk virus corona, SARS-CoV-2.

Bahkan pada kondisi tertentu ada orang yang tidak dapat mengeluarkan antibodi meskipun sudah terinfeksi dan sakit sekalipun.

Ketika seseorang mendapatkan hasil tes negatif dari rapid test, bukan berarti orang tersebut negatif dari virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19. Tetapi, hanya negatif dari antibodi saja.

Begitupun sebaliknya, jika seseorang mendapatkan hasil tes positif dari rapid test, bukan berarti orang tersebut positif Covid-19, melainkan hanya positif memiliki antibodi saja.

Tes Covid-19 diperlukan untuk memastikan seseorang terjangkit virus corona atau tidakAFP Tes Covid-19 diperlukan untuk memastikan seseorang terjangkit virus corona atau tidak

Baca juga: Kasus Corona Bertambah, Tes Rapid PCR Bisa Lebih Dini Temukan Pasien

Oleh sebab itulah, hasil dari rapid test masih harus diuji kembali melalui PCR test atau tes PCR untuk mendapatkan kepastian, positif atau negatif dari virus Covid-19.

PCR lebih akurat deteksi virus corona

Sementara itu, untuk Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RTPCR) atau tes PCR, merupakan tes yang menyasar langsung pada virus corona, SARS-CoV-2, dan hasilnya dianggap akurat.

Tes PCR ini dianggap sebagai golden standar dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Pada masyarakat umum, tes ini lebih populer dengan nama test swab," ujar dia.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Teknologi PCR Temuan Mullis untuk Hadapi Corona

RTPCR mengambil cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat usap melalui hidung. Selain dari hidung, sampel cairan tubuh untuk tes ini dapat juga diambil dari dahak.

Pentingnya melakukan tes swab atau RTPCR disebabkan mungkin saja seseorang dinyatakan negatif Covid-19 saat dilakukan rapid test.

Sebab, daya tahan tubuhnya mungkin saja sedang bagus, namun saat dilakukan tes swab baru diketahui tubuhnya telah terinfeksi virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com