Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32.000 Orang Jakarta Diperkirakan Positif Covid-19, PSBB Bisa Tekan Infeksi Corona

Kompas.com - 11/04/2020, 16:45 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Diperkirakan virus corona telah menginfeksi 32.000 orang di Jakarta. Hal itu berdasarkan data riset yang disampaikan pada ilmuwan yang tergabung dalam SimcovID Team dari berbagai universitas, yang mana kasus Covid-19 terdeteksi saat ini hanya 2,3 persen.

Hingga saat ini, tercatat jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta per Sabtu (11/4/2020) telah mencapai 1.903 orang.

"Riset ini, kami melihat fenomena yang ada. Ada juga memasukkan estimasi kebutuhan ICU," kata peneliti ITB, Dr. Nuning Nuraini yang terlibat dalam penelitian itu kepada Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Nuning menjelaskan angka estimasi terkait ada 32.000 orang yang telah terinfeksi virus corona, terlebih dahulu melihat angka kematian akibat virus SARS-CoV-2 ini.

Baca juga: Virus Corona Covid-19 Memperparah Asma, Ini yang Perlu Diketahui

Dari data kematian, kata Nuning, diestimasi melalui model SEIQRD (Suceptible-Exposed-Quarantine-Recovery-Death). Data ini untuk menentukan kasus yang tidak terdeteksi.

"Penentuan parameter yang kami pakai ini bisa jadi mengeluarkan angka yang beda dengan peneliti lain," ujar Nuning.

Riset tersebut, kata Nuning, untuk melihat proyeksi dinamika kasus saat disimulasikan dalam beberapa strategi intervensi, yang disimulasikan untuk Jakarta dan Indonesia.

Nuning menjelaskan intervensi ini bertujuan untuk menurunkan angka reproduksi yakni laju infeksi, jumlah orang yang ditemui dan periode infeksi.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Jaga Jarak Minimal Dua Meter

"Yang bisa kita kontrol adalah hanya menekan rata-rata kontak. Sedangkan laju infeksi tergantung karakteristik virusnya," jelas Nuning.

Namun, periode infeksi juga dapat dipengaruhi oleh kecepatan tes deteksi Covid-19 dan juga isolasi.

Strategi intervensi mitigasi dan supresi

Pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut Nuning, dengan upaya kemungkinan dapat menurunkan angka potensi infeksi yang diperkirakan bisa mencapai 32.000 kasus.

"Jelas (PSBB) bisa (turunkan potensi kasus Covid-19). Jadi itu, kan estimasi dengan kondisi angka kematian yang tinggi," jelas dia.

Misalnya PSBB, lanjut Nuning, bisa dijalankan dengan baik, maka bisa menekan mobilitas. Harapannya, rantai penyebaran virus corona ini juga terputus.

Sejumlah warga beraktivitas luar ruang di kawasan Kanal Banjir Barat, Petamburan, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota juga harus diikuti sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat yang masih beraktivitas seperti biasa guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 lebih luas.ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A Sejumlah warga beraktivitas luar ruang di kawasan Kanal Banjir Barat, Petamburan, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota juga harus diikuti sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat yang masih beraktivitas seperti biasa guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 lebih luas.

"Sehingga angka kematian akibat Covid-19 bisa ditekan dan potensi total kasus akan lebih rendah," sambung Nuning.

Nuning mengatakan selama PSBB bisa menekan mobilitas penularan virus corona sampai 10 persen, maka dapat menjadi intervensi supresi untuk menekan penyebaran Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com