Lebah dengan kondisi gynandromorphy ini juga memperlihatkan perilaku mencari makan yang berbeda, tidak mengacu pada lebah jantan maupun betina.
Lebah dengan gynandromorphy, aktif lebih awal daripada kawanannya, bahkan keluar dari sarang sejak dini hari.
Sementara lebah jantan dan betina hampir tak menunjukkan aktivitas di waktu tersebut.
Namun perlu lebih banyak bukti lagi untuk mengetahui apakah aktivitas ini memang terkait dengan kondisi langka gynandromorphy itu.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Populasi Lebah di Eropa Turun Drastis, Apa Penyebabnya?
Gynandromorphy tak hanya dapat terjadi pada serangga namun bisa muncul di krustasea, ular, dan bahkan burung.
Penelitian pada 2019 pernah mendapati burung dengan gynandromorphy. Peneliti bisa langsung mengenalinya karena perbedaan fisik yang signifikan.
Burung terlihat memiliki bulu merah yang menandakan jantan pada satu sisi, bagian lainnya ditutupi dengan bulu coklat khas betina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.