Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2020, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Universitas Minnesota menemukan bahwa mutasi genetik membuat spike protein pada SARS-CoV-2 mengembangkan ridge atau "daerah khusus" molekuler yang lebih rapat dibanding SARS-CoV.

Struktur yang lebih padat dan adanya beberapa perbedaan kecil memungkinkan SARS-CoV-2 menempel lebih kuat pada reseptor ACE2 manusia.

Hal ini pada akhirnya membuat virus ini dapat menginfeksi manusia dengan lebih baik dan mampu menyebar lebih cepat dibanding virus corona yang menyebabkan SARS.

"Secara umum, dengan mempelajari struktur dari protein paling penting dalam virus, kita dapat merancang obat dan memblokir aktivitas mereka, seperti mengacaukan radar mereka," ucap Fang Li, seorang profesor di Departemen Ilmu Hewan dan Biomedis di University of Minnesota dalam sebuah pernyataan.

Dengan mempelajari secara spesifik virus ini dan bagaimana ia melekat pada sel manusia, para peneliti juga memperoleh beberapa wawasan tentang bagaimana virus itu dapat melompat dari hewan ke manusia.

Baca juga: Update Corona 5 April: 1.202.435 Kasus di 206 Negara, 246.638 Sembuh

Mereka menemukan bahwa virus corona pada kelelawar juga berikatan dengan reseptor ACE2, tetapi buruk.

Beberapa mutasi bisa meningkatkan kemampuan virus kelelawar untuk menempel pada reseptor manusia, memungkinkan lompatan ke manusia, menurut pernyataan itu.

Para peneliti juga menganalisis struktur spike protein pada trenggiling, yang bisa menjadi inang antara kelelawar dan manusia, menurut laporan Live Science sebelumnya.

Mereka menemukan bahwa salah satu virus corona pada trenggiling berpotensi mengikat reseptor manusia. Ini mendukung gagasan bahwa trenggiling adalah inang perantara virus.

"Tetapi hipotesis itu perlu diverifikasi secara eksperimental," tulis ahli dalam penelitian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com