Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2020, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

2. Menurunkan angka kematian di RS

Para ahli mengakui, salah satu penyebab tingginya angka kematian akibat Covid-19 adalah kurangnya fasilitas di RS rujukan.

Baca juga: Jumlah Pasien Corona Bertambah, Kapan Harus Curiga Gejalanya?

Dengan meningkatkan Alat Pelindung Diri (APD), obat (penyembuh gejala), ventilator dan ICU dapat membantu menurunkan risiko pasien Covid-19 meninggal dunia.

3. Memutuskan rantai penularan

Memutuskan rantai penularan merupakan tanggung jawab semua pihak, dan memang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.

Dituturkan Dian, upaya memutuskan rantai transmisi atau penularan virus baru ini memang butuh kontribusi masyarakat agar melakukan social distancing dengan karantina diri, rumah dan wilayah.

Contoh negara yang melakukan karantina wilayah adalah China, dan keberhasilan terjadi dengan 0 kasus penularan per hari saat ini.

Baca juga: Skenario Terburuk Corona di Indonesia: Hampir 2,5 Juta Orang Perlu Perawatan Intensif

Italia adalah negara yang berdasarkan data per tanggal (30/3/2020) memiliki angka kematian tertinggi yaitu 11 persen.

Awalnya pemerintah dan masyarakat di Italia menganggap ringan wabah Covid-19, sehingga mereka masih aktif berkeliaran, berkumpul, karena akses antar wilayah di negara tersebut masih bebas sekali.

Baca juga: Data Membuktikan, Anak Muda Tidak Kebal Virus Corona

"Mungkin saat itu mereka tidak tahu, kalau tahu bakal (bisa) separah sekarang mungkin akan lockdown waktu dulu (awal ada kasus infeksi)," kata Dian.

Di Indonesia sendiri, kata dia, mekanisme karantina wilayah bisa disesuaikan dengan hasil modeling yang dilakukan oleh para ahli. Tidak harus menerapkan sistem yang persis sama dengan negara lain, karena bisa jadi ada aspek lain yang berbeda dengan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com