KOMPAS.com - Tidur merupakan cara terbaik untuk merelaksasikan tubuh dari banyaknya aktivitas yang dilakukan setiap hari, tetapi tidur yang dimaksudkan adalah tidur yang berkualitas.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Philips pada 13.000 orang dewasa di 13 negara, ternyata di tingkat global, kepuasan tidur masih rendah.
Penyebab rendahnya kepuasan tidur karena dipengaruhi faktor utama seperti kekhawatiran atau stres dan penggunaan ponsel.
Baca juga: Masalah Sedunia, Susah Tidur Nyenyak tapi Tak Mau ke Dokter
Disampaikan Presiden Dikrektur Philips Indonesia, Pim Preesman, situasi ini dianggap mengkhawatirkan bagi orang dewasa di negara-negara Asia-Pasifik (APAC) yang disurvei.
"Gangguan tidur sering kali dianggap sepele. Padahal, buruknya kualitas tidur seseorang dapat mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik, dan berujung pada penurunan produktivitas," kata Pim dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/3/2020).
Partisipan dalam survei yang merasa tidak puas dengan tidurnya mencapai 47 persen, dan hanya 36 persen atau 1 dari 3 orang yang percaya, mereka tidak memiliki kendali untuk mendapatkan tidur yang cukup.