Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Benar Mandi Setelah Makan Itu Buruk?

KOMPAS.com - Kesehatan dan kebiasaan hidup sehari-hari kerap menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Salah satu topik yang sering dibahas adalah apakah mandi setelah makan dapat dianggap sebagai perilaku yang buruk atau tidak.

Mitos seputar bahaya mandi setelah makan telah berkembang di berbagai budaya dan sering menjadi dasar pandangan masyarakat terhadap kebiasaan ini.

Pernyataan bahwa mandi setelah makan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti masalah pencernaan.

Namun, sejauh mana kebenaran dari mitos ini?

Mandi setelah makan menggunakan air panas tidak disarankan

Mandi setelah menikmati makanan lezat mungkin terdengar menarik, namun ternyata disarankan untuk dihindari, seperti yang dikutip dari Health Shots, Kamis (14/12/2023).

Menurut dr. Swathi Reddy, seorang Consultant Physiotherapist and certified diet counsellor di Rumah Sakit Motherhood, Bengaluru, mandi setelah makan dapat mengganggu pola pencernaan alami tubuh.

Proses pencernaan membutuhkan energi yang cukup dan aliran darah yang mencukupi ke perut sangat penting.

Ketika Anda makan, suhu tubuh akan sedikit meningkat karena aliran darah diarahkan ke organ pencernaan.

Namun, jika Anda langsung mandi setelah makan aliran darah mengalami perubahan.

Darah yang sebelumnya dialihkan untuk proses pencernaan beralih ke bagian tubuh lain mengakibatkan penundaan dalam pencernaan.

Tidak hanya itu, melakukan kesalahan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kram perut, dikutip dari Live Strong, Kamis (14/12/2023).

Selain itu, jika Anda berpikir untuk mandi air panas perlu diingat bahwa ini tidak hanya meningkatkan suhu tubuh tetapi juga denyut jantung.

Saat perut penuh, ini dapat terasa cukup tidak nyaman dan Anda mungkin merasa sangat malas setelah mandi.

Bagaimana dengan air dingin?

Peyton Berookim, ahli gastroenterologi bersertifikat ganda menekankan bahwa mandi air dingin dapat menurunkan suhu tubuh tanpa mengalihkan darah dari organ pencernaan.

Ini bahkan dapat meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lebih banyak lemak dari makanan yang baru saja dikonsumsi.

Namun, Elena Ivanina, ahli gastroenterologis bersertifikasi empat kali lipat menyarankan untuk mandi dengan suhu ruangan jika memang perlu mandi setelah makan.

Menurut Ivanina, mandi air dingin dapat memberikan efek kaget pada sistem tubuh sementara mandi air panas membuka pembuluh darah ke kulit.

Oleh karena itu, suhu netral dianggap memiliki pengaruh yang lebih kecil terhadap aliran darah.

Berookim merekomendasikan untuk memberi tubuh waktu 20 hingga 30 menit untuk mencerna makanan sebelum mandi, sementara Ivanina lebih konservatif dengan menyarankan agar mandi dilakukan sebelum makan jika memungkinkan.

Namun, jika benar-benar harus mandi setelah makan pertahankan suhu netral yang tidak akan mengalihkan aliran darah dari organ pencernaan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/22/063300023/apakah-benar-mandi-setelah-makan-itu-buruk-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke