Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Ungkap Wanita Juga Berburu di Zaman Prasejarah

KOMPAS.com - Pria di zaman prasejarah lebih sering digambarkan sebagi sosok pemburu. Sedangkan wanita berperan sebagai pengumpul karena secara fisik wanita dianggap tidak mampu melakukannya.

Namun, dalam sebuah studi baru mengungkapkan, wanita juga berburu hewan di zaman prasejarah.

Hal itu terungkap dari penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di Scientific American. para peneliti mengungkapkan dalam studi ini, wanita juga mampu berburu layaknya pria.

Wanita berburu layaknya pria

Dikutip dari Phys, Senin (23/10/2023) temuan ini didapat setelah Sarah Lacy, peneliti dari Universitas Delaware bersama rekannya Cara Ocobock dari Universitas Notre Dame meneliti pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin selama era Paleolitikum, sekitar 2,5 juta hingga 12.000 tahun yang lalu.

Tim juga mengamati perbedaan fisiologi antara pria dan wanita dan menemukan, wanita secara fisik mampu menjadi pemburu.

Pria memang mempunyai keunggulan dibandingkan wanita dalam aktivitas yang membutuhkan kecepatan dan tenaga, seperti lari cepat dan melempar.

Namun wanita juga punya kelebihan dibandingkan pria dalam aktivitas yang membutuhkan daya tahan, seperti berlari.

Tim peneliti menyoroti peran hormon estrogen, yang lebih menonjol pada wanita dibandingkan pria, sebagai komponen kunci dalam memberikan keuntungan tersebut.

Estrogen dapat meningkatkan metabolisme lemak, yang memberikan otot sumber energi yang tahan lama dan dapat mengatur kerusakan otot, sehingga mencegah otot menjadi lelah.

"Ketika kita melihat lebih dalam pada anatomi dan fisiologi modern dan kemudian melihat sisa-sisa kerangka manusia purba, tidak ada perbedaan pola trauma antara pria dan wanita, karena mereka melakukan aktivitas yang sama,” kata Lacy.

Salah satu alasan mengapa wanita juga berburu, pada zaman Paleolitikum sebagian besar masyarakat hidup dalam kelompok kecil. Saat hidup dalam masyarakat kecil, seseorang harus benar-benar fleksibel.

"Setiap orang harus bisa mengambil peran apa pun dan kapan pun," papar Lacy.

Wanita pemburu

Bagaimana wanita ikut berburu di komunitas pemburu-pengumpul juga disebutkan studi baru yang dipublikasikan di jurnal PLOS One.

Makalah itu mengkonsolidasikan bukti bahwa perempuan tidak hanya terbiasa berburu tetapi juga bahwa mereka berburu menggunakan alat dan strategi khusus, dan bahkan mengajari anak-anak berburu.

Sementara itu, dilansir dari CNN, temuan tersebut menambah semakin banyak bukti arkeologi dan mengikis gagasan lama tentang peran gender dalam komunitas pemburu-pengumpul prasejarah.

Temuan bukti wanita juga pemburu ini telah membalikkan gagasan bahwa pria selalu menjadi pemburu dan wanita secara eksklusif adalah pengumpul.

Peneliti menemukan bahwa wanita memiliki variasi yang lebih besar dibandingkan pria dalam memilih pasangan berburu.

“Mereka akan pergi bersama suami mereka, mereka akan pergi dengan teman-teman mereka, mereka akan pergi dengan saudara perempuan mereka,” papar Cara Wall-Scheffler, seorang profesor dan ketua biologi di Seattle Pacific University.

Pemilihan senjata dan strategi yang disengaja juga memberi wawasan pada peneliti bahwa perempuan merencanakan perjalanan berburu mereka, bukan berburu secara oportunis sambil melakukan tugas sehari-hari lainnya.

Teori pria sebagai pemburu dan wanita sebagai pengumpul pertama kali menjadi terkenal pada tahun 1968, ketika antropolog Richard B. Lee dan Irven DeVore menerbitkan "Man the Hunter," sebuah kumpulan makalah ilmiah yang dipresentasikan pada simposium pada tahun 1966.

Para penulis menyatakan bahwa berburu memajukan evolusi manusia dengan menambahkan daging ke dalam pola makan prasejarah, berkontribusi pada pertumbuhan otak yang lebih besar, dibandingkan dengan sepupu primata kita. Penulis berasumsi semua pemburu adalah laki-laki.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/25/140800323/studi-ungkap-wanita-juga-berburu-di-zaman-prasejarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke