Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

900.000 Tahun Lalu, Nenek Moyang Manusia Hampir Punah

KOMPAS.com - Hampir satu juta tahun yang lalu, suatu peristiwa dahsyat hampir memusnahkan nenek moyang umat manusia.

Kesimpulan itu didapatkan dari analisis data genom dari 3.154 manusia modern.

Data tersebut menunjukkan bahwa populasi berkurang dari sekitar 100.000 menjadi hanya 1.280 individu sekitar 900.000 tahun yang lalu.

Itu adalah penurunan populasi sebesar 98,7 persen yang berlangsung selama 117.000 tahun dan bisa membawa umat manusia menuju kepunahan.

"Kesenjangan populasi yang ditemukan dalam catatan fosil Afrika dan Eurasia disebabkan karena adanya hambatan pada Zaman Batu Awal," kata antropolog Giorgio Manzi dari Universitas Sapienza Roma di Italia.

Penurunan populasi

Peristiwa yang disebut dengan bottleneck populasi dan ditandai dengan adanya penurunan jumlah kelompok secara signifikan ini bukan hal langka.

Mengutip Science Alert, Sabtu (2/9/2023) itu bisa saja terjadi ketika terjadi peristiwa seperti perang, kelaparan, atau krisis iklim.

Penurunan jumlah genetik ini dapat dilacak melalui keturunan spesies yang masih hidup.

Untuk analisis terbaru, peneliti kemudian mengembangkan metode baru yang disebut proses penggabungan waktu sangat kecil (FitCoal) untuk menghindari akumulasi kesalahan numerik yang biasanya dikaitkan dengan upaya mengungkap peristiwa masa lalu.

Mereka menggunakan FitCoal untuk menganalisis data genom 3.154 orang dari seluruh dunia, dari 10 populasi Afrika dan 40 populasi non-Afrika, untuk melihat bagaimana garis keturunan gen menyimpang dari waktu ke waktu.

Hasil penelitian mereka menunjukkan adanya hambatan populasi yang signifikan antara 930.000 hingga 813.000 tahun yang lalu, yang menyebabkan hilangnya keragaman genetik hingga 65,85 persen.

Penyebab penurunan populasi

Mengenai apa yang menyebabkan penurunan populasi ini, peneliti belum menyimpulkan apa saja faktor pencetusnya.

Namun ada satu peristiwa besar yang terjadi dan mungkin berperan yaitu Transisi Pertengahan Pleistosen, masa di mana siklus glasisasi Bumi berubah secara dramatis.

Ada kemungkinan gejolak iklim telah menghasilkan kondisi yng tidak menguntungkan bagi populasi manusia yang bertahan hidup saat itu.

Hal tersebut dapat menyebabkan kelaparan dan konflik yang semakin mengurangi jumlah populasi.

“Temuan baru membuka bidang baru dalam evolusi manusia karena menimbulkan banyak pertanyaan. Seperti tempat tinggal individu-individu ini, bagaimana mereka mengatasi bencana perubahan iklim, dan apakah seleksi alam selama masa penurunan itu telah mempercepat evolusi otak manusia," tulis peneliti.

Penurunan populasi tampaknya berkontribusi pula pada fitur genom manusia dalam membentuk kromosom 2.

Sebagai informasi manusia memiliki 23 pasang kromosom. Sedangkan hominid lain memiliki 24 kromosom.

Pembentukan kromosom 2 tampaknya merupakan peristiwa spesiasi (proses evolusi yang menjadikan spesies berbeda) yang mendorong manusia ke jalur evolusi yang berbeda.

"Temuan ini hanya permulaan. Selanjutnya, pengetahuan dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang evolusi manusia selama periode transisi Pleistosen Awal ke Tengah, yang pada gilirannya akan mengungkap misteri nenek moyang dan evolusli manusia purba," tambah para peneliti dalam studinya.

Penelitian dipublikasikan di Science.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/02/170000423/900000-tahun-lalu-nenek-moyang-manusia-hampir-punah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke