Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Apa Wajah Manusia Hobbit Asal Flores?

KOMPAS.com - Pada tahun 2003, para arkeolog menemukan kerangka mirip manusia purba di dalam sebuah gua di Flores, Indonesia.

Setelah pemeriksaan lebih dekat, mereka menentukan bahwa manusia yang kemungkinan besar perempuan itu memiliki kepala kecil yang tidak normal dan bertubuh pendek, hanya setinggi 106 Cm.

Dengan karakteristik individu yang berbeda dengan hominin lainnya, peneliti kemudian menamakan manusia itu sebagai Homo floresiensis dan sering dikenal dengan manusia Hobbit, yang mengacu pada ukuran tubuhnya yang kecil.

Sekarang, perkiraan wajah baru menawarkan sekilas tentang seperti apa rupa atau wajah individu ini ketika ia hidup di Flores pada sekitar 18.000 tahun yang lalu.

Perkiraan wajah manusia Hobbit

Dikutip dari Live Science, Kamis (29/6/2023) saat membuat perkiraan wajah manusia Hobbit, ahli forensik sering mengandalkan perpaduan pemindaian tengkorak individu dan titik data yang dikumpulkan dari tengkorak donor manusia.

Ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang struktur umum wajah.

Namun karena spesimennya adalah H.floresiensis dan bukan manusia modern (Homo sapiens), tidak banyak tengkorak sebanding yang bisa dipilih.

Jadi para peneliti membandingkan pemindaian tomografi komputer (CT) dari tengkorak manusia Hobbit yang diawetkan dengan pemindaian tengkorak H.sapiens, serta pemindaian tengkorak simpanse.

"Kami mengubah bentuk keduanya untuk menyesuaikannya dengan struktur tengkorak H. floresiensis dan menginterpolasi data untuk mendapatkan gambaran seperti apa wajah (manusia) Hobbit itu," ungkap Cícero Moraes, studi rekan peneliti dan ahli grafis Brasil.

"Tengkorak hobbit sendiri hampir lengkap, hanya kehilangan bagian kecil di wilayah glabella (bagian dahi tepat di antara alis) dan tulang hidung. Tapi untungnya desainnya bisa dilakukan dengan bantuan deformasi anatomis," katanya lagi.

Para peneliti menciptakan dua perkiraan wajah terakhir dari manusia Hobbit.

Perkiraan pertama adalah gambar hitam-putih netral dari individu mirip kera, dengan hidung lebar, dan yang kedua adalah versi yang lebih bergaya dengan rambut wajah.

Secara kasar, H. floresiensis kemungkinan memiliki hidung yang tidak terlalu menonjol dibandingkan manusia modern, daerah mulut sedikit lebih menonjol daripada manusia modern dan volume otak secara signifikan lebih kecil.

"Penampilan terakhir sangat mengejutkan kami, karena ketika melihat wajahnya, kami dapat melihat serangkaian kecocokan dengan pria modern, tetapi tidak cukup untuk menganggapnya sebagai salah satu grup," terang Moraes lagi.

Gregory Forth, pensiunan profesor antropologi di University of Alberta yang tidak terlibat dalam penelitian baru ini, berpendapat bahwa perkiraan wajah adalah cara yang baik untuk membantu masyarakat lebih memahami kerabat manusia purba.

"Seperti yang dijelaskan, teknik deformasi anatomi tampaknya menawarkan manfaat untuk studi Homo floresiensis yang sedang berlangsung," papar Forth.

"Mereka tidak hanya menyediakan metode untuk membuat gambar yang lebih hidup dari hominin primitif secara morfologis untuk melibatkan masyarakat umum. Mereka berpotensi mengungkapkan informasi baru tentang spesies dan hubungannya dengan hominid lain," tambah Fort mengomentari hasil rekonstruksi wajah Homo floresiensis.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/30/093000723/seperti-apa-wajah-manusia-hobbit-asal-flores-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke