Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Meteor Eta Aquarid?

KOMPAS.com - Puncak hujan meteor Eta Aquarid diprediksi terjadi pada tanggal 6 Mei 2023. Sebelumnya, fenomena ini sudah aktif sejak tanggal 18 April 2023 dan akan berakhir pada 26 Mei 2023.

Menurut Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), hujan meteor Eta Aquarid berasal dari komet 1P/Halley yang mengorbit matahari dengan periode 76 tahun.

Puncak hujan meteor Eta Aquarid ini dapat disaksikan di arah timur dan akan memudar seiring terbitnya matahari.

Bagaimana proses terjadinya hujan meteor Eta Aquarid?

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo menjelaskan, hujan meteor Eta Aquarid adalah hujan meteor yang terkenal karena meteor-meteornya bersumber dari butir-butir debu dan pasir yg dilepaskan komet Halley.

"(Komet Halley) adalah sebuah komet legendaris, yang pada masa Isaac Newton menjadi salah satu bukti bahwa anggota tata surya bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit lonjong (ellips) mengikuti hukum gravitasi," papar Ma'rufin kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Sebagaimana telah disebutkan, komet Halley merupakan komet periodik dengan periode yang panjang, yakni antara 71 hingga 76 tahun.

Ma'rufin mengatakan, hujan meteor Eta Aquarid bermula dari butir-butir debu dan pasir dari komet Halley yang memasuki atmosfer Bumi dalam dua kesempatan berbeda, yakni setiap bulan Mei dan Oktober.

"Di bulan Mei, mereka seakan-akan datang dari satu lokasi di dalam rasi Aquarius sehingga mendapatkan nama eta Aquarid (hujan meteor kelima dalam rasi Aquarid)," ujarnya.

Kecepatan hujan meteor Eta Aquarid 

Puncak hujan meteor Eta Aquarid terjadi di bulan Mei setiap tahunnya. Menurut NASA, hujan meteor Eta Aquarid dikenal karena kecepatannya, yakni sekitar 148.000 mph (66 km/detik) ke atmosfer Bumi. 

Meteor yang cepat dapat meninggalkan "rangkaian panjang" yang bersinar (puing-puing pijar setelah meteor), yang berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. 

Secara umum, sekitar 30 meteor Eta Aquarid dapat dilihat per jam selama puncak hujan meteor terjadi.

Namun, menurut Ma'rufin, hujan meteor Eta Aquarid kali ini akan memiliki intensitas sekitar 60 meteor perjam. 

"Meteor-meteor Eta Aquarid memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 67 km/detik," katanya. 

https://www.kompas.com/sains/read/2023/05/03/081000323/bagaimana-proses-terjadinya-hujan-meteor-eta-aquarid-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke