Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Lintah Mengisap Darah?

KOMPAS.com - Lintah menjadi salah satu hewan yang sering ditemui di mana saja. Tak heran, kelompok hewan dalam keluarga cacing beruas berbadan pipih ini terdiri dari 700 spesies yang tersebar di enam benua.

Lintah juga dibenci dan ditakuti di sebagian dunia, namun di sisi lain keberadaannya pun juga dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan, semuanya karena gara-gara kebiasaan lintah mengisap darah.

Mengisap darah mungkin menjijikan, tetapi lintah mengisap darah bukannya tanpa alasan.

Sebab, lintah bersifat hematophagous, yang artinya pemakan darah, sehingga mereka melakukan itu untuk bertahan hidup.

Dikutip dari AZ Animals, Rabu (4/1/2023) sama seperti makhluk yang telah berkembang lainnya yang memperoleh nutrisi dari tumbuhan atau hewan, lintah telah berevolusi untuk hidup dari darah. 

Lintah mengisap darah tidak bahayakan inangnya

Lintah adalah cacing parasit yang sukses dengan spesialisasinya, yakni mengisap darah inang untuk bertahan hidup. 

Namun, apakah lintah berbahaya?

Meski mengisap darah, lintah justru tidak berbahaya bagi makhluk inang. Lintah yang telah kenyang akan jatuh begitu saja dari inangnya dan kemungkinan besar tak akan makan lagi selama berbulan-bulan.

Soal siapa mangsanya, lintah sendiri tak pilih-pilih makhluk apa yang mereka isap darahnya.

Namun beberapa inang yang paling umum antara lain adalah ikan, penyu air tawar, mamalia kecil, amfibi, dan bebek.

Bahkan, lintah juga akan mengisap darah hewan yang lebih besar yang masuk ke dalam air seperti hewan ternak, atau pun manusia.

Berhubung lintah kebanyakan hidup di air, mereka akan menunggu mangsa dengan bersembunyi di air gelap yang tenang.

Dengan tubuhnya yang berbentuk tabung dan pipih, mereka adalah perenang yang baik dan dapat mendeteksi gerakan di dalam air.

Setelah lintah mendeteksi sesuatu yang bergerak, mereka akan berenang ke arah tersebut dan menggunakan salah satu pengisapnya untuk menempel pada inang.

Lalu dengan menggunakan gigi kecil dan tajam, lintah memotong lubang berbentuk 'Y' dan melepaskan hirudin ke dalam luka.

Hirudin ini yang akan mencegah terjadinya pembekuan darah dan memungkinkan lintah untuk mengisap darah.

Lintah akan bertahan sampai kenyang lalu lepas. Inang lebih sering pergi tanpa cedera setelah lintah menghisap darahnya.

Tapi rupanya tak semua lintah hidup secara eksklusif dari darah. Sekitar 25 persen spesies merupakan predator yang artinya benar-benar berburu dan membunuh mangsanya.

Spesies lintah ini memakan invertebrata kecil. Tapi untuk mangsa yang lebih besar seperti siput dan cacing tanah mereka sebenarnya memakan jaringan lunak mangsanya.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/01/05/100000223/mengapa-lintah-mengisap-darah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke