Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukti Tubuh Harimau Tasmania Terakhir Ditemukan di Museum

KOMPAS.com - Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) merupakan marsupial besar yang memiliki belang seperti harimau. Belum lama ini, bukti baru menunjukkan tubuh harimau Tasmania terakhir ditemukan di sebuah museum.

Mamalia berkantung ini pernah ditemukan di seluruh Australia dan terbatas di Tasmania pada awal abad ke-20, sebelum akhirnya dinyatakan punah.

Setelah itu tak diketahui apakah ada tubuh harimau Tasmania yang diketahui disimpan oleh pihak tertentu.

Hingga kini akhirnya peneliti berhasil menemukan tubuh harimau terakhir yang berupa kulit dan kerangka hewan diawetkan di lemari museum di Tasmania. Bahkan bagian kulit spesimen masih memperlihatkan bulu-bulunya.

Dikutip dari Science Alert, Rabu (7/12/2022), harimau Tasmania itu diketahui ditangkap secara ilegal oleh seorang pemburu bernama Elias Churchill pada bulan Mei 1936.

Harimau Tasmania itu kemudian diam-diam dijual ke Kebun Bintanag Beaumaris yang sekarang sudah tutup. Namun hanya beberapa bulan, hewan itu kemudian mati.

Harimau Tasmania yang sudah mati tersebut lantas dipindahkan ke museum namun spesimen itu tidak diberi label secara khusus sehingga membuatnya hilang selama lebih dari 85 tahun.

"Selama bertahun-tahun, banyak kurator museum dan peneliti mencari sisa-sisanya tanpa hasil. Karena tak ada materi harimau Tasmania yang berasal dari tahun 1936 yang tercatat sehingga diasumsikan tubuhnya telah dibuang," kata Robert Paddle, seorang psikolog komparatif dari Australian Catholic University.

Temuan tubuh harimau Tasmania ini bermula ketika Paddle bersama Kathryn Medlock, kurator kehormatan di Museum dan Galeri Seni Tasmania (TMAG) menemukan laporan yang tak dipublikasikan tertanggal 1936/37.

Dalam laporan itu tertulis bahwa bukti tubuh harimau Tasmania yang mati pada tahun 1936, individu terakhir yang diketahui hidup dari jenisnya telah diberikan kepada TMAG.

"Kulitnya disamak dengan hati-hati yang berarti dapat dengan mudah diangkut dan digunakan sebagai spesimen demonstrasi untuk sekolah yang mempelajari tentang marsupial Tasmania," kata Medlock.

Sementara itu mengutip NPR, meski telah menghilang dari planet, ada kemungkinan jika harimau Tasmania akan berkeliaran di Bumi seklai lagi.

Perusahaan bernama Colossal Biosciences mengumumkan rencana untuk secara genetik membangkitkan mahluk tersebut.

Perburuan di Australia dan Tasmania sebagai upaya untuk perlindungan ternak disebut menyebabkan kematian spesies ini begitu cepat.

Namun pada tahun 2017, ilmuwan menemukan bahwa kurangnya keragaman genetik juga menjadi penyebab kepunahannya.

Bahkan studi yang diterbitkan di Nature menemukan penurunan tajam dalam keanekaragaman dimulai sejak 70.000 hingga 120.000 tahun yang lalu.

Jika Colossal berhasil membawa kembali harimau Tasmania, itu akan menjadi spesies baru.

Rencananya, harimau Tasmania akan dibawa kembali dengan menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR untuk menyambung potongan-potongan DNA harimau Tasmania yang dipulihkan dalam genom Dasyurid yang merupakan kerabat terdekat hewan yang telah punah ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/12/08/160200223/bukti-tubuh-harimau-tasmania-terakhir-ditemukan-di-museum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke