Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nostalgia Bisa Bantu Berhenti Merokok, Ini Penjelasan Peneliti

KOMPAS.com - Nostalgia merupakan bagian tak terpisahkan dari pengalaman emosional manusia. 

Terkadang, nostalgia diasosiasikan dengan perasaan sedih atau kehilangan.

Para ilmuwan menemukan bahwa nostalgia memiliki peran lebih dari sekadar 'kendaraan' untuk kembali ke masa lampau. 

Sebuah studi mengatakan, nostalgia bisa menjadi strategi untuk berhenti merokok.

Bagaimana cara berhenti merokok dengan nostalgia?

Dilansir dari Medical News Today, para peneliti menemukan, ketika diperlihatkan iklan layanan masyarakat yang dirancang untuk menimbulkan nostalgia, orang yang merokok lebih cenderung menunjukkan sikap negatif terhadap merokok dan menunjukkan niat yang lebih besar untuk berhenti, dibandingkan dengan perokok yang menunjukkan pesan non-nostalgia.

Penulis studi, Ali Hussain dan Maria Lapinski, dari Michigan State University, mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan bahwa kampanye berhenti merokok harus fokus pada menghasilkan pesan yang membangkitkan nostalgia, bukan yang membangkitkan emosi negatif, seperti ketakutan dan rasa bersalah.

Para peneliti melaporkan temuan mereka ini dalam jurnal Communication Research Reports.

Untuk studi tersebut, Hussain dan Lapinski berusaha untuk menentukan apakah pesan yang membangkitkan nostalgia, yang sering digunakan dalam kampanye iklan, mungkin lebih efektif untuk mendorong orang yang merokok untuk berhenti.

Hasil penelitian

Tim penelitian mendaftarkan sekelompok perokok berusia antara 18 dan 39 tahun. 

Beberapa perokok diperlihatkan iklan layanan masyarakat nostalgia, sementara peserta lainnya ditunjukkan PSA non-nostalgia.

PSA nostalgia terdiri dari gambaran masa kecil yang dipadukan dengan narasi. 

Narator menggunakan frasa seperti "Saya ingat ketika saya masih kecil" dan "Saya merindukan kesederhanaan hidup, berada di luar pada malam musim panas yang hangat", sambil mengacu pada aroma dan rasa yang akrab sejak masa kanak-kanak. 

Narator menyimpulkan dengan berbicara tentang saat pertama kali dia ditawari rokok.

Dibandingkan dengan perokok yang menonton PSA non-nostalgia, peserta penelitian yang menonton PSA nostalgia dilaporkan merasakan emosi nostalgia yang lebih besar.

Yang terpenting, perokok yang melihat PSA nostalgia juga melaporkan sikap negatif yang lebih besar terhadap merokok dan niat yang lebih besar untuk berhenti dari kebiasaan tersebut, dibandingkan dengan peserta yang melihat PSA non-nostalgia.

Para peneliti menjelaskan bahwa iklan layanan masyarakat nostalgia meningkatkan keterlibatan penonton dengan membangkitkan gambaran kenangan berharga mereka sendiri, yang dapat memengaruhi sikap dan perilaku.

Mereka percaya bahwa iklan tersebut mungkin berguna untuk membantu orang berhenti merokok.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/11/13/100000823/nostalgia-bisa-bantu-berhenti-merokok-ini-penjelasan-peneliti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke