Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kupu-kupu dan Ulat Apakah Sama?

KOMPAS.com - Kita tahu bahwa kupu-kupu dan ulat memiliki hubungan dekat. Jadi, Apakah kupu-kupu dan ulat itu sama?

Jawanbannya adalah ya, kupu-kupu dan ulat adalah spesies yang sama, tetapi berada pada tahap perkembangan yang berbeda. Ulat akan berubah menjadi kupu-kupu.

Hal ini bisa diibaratkan dengan apakah orang dewasa dan anak-anak itu sama, dalam tahapan perkembangan manusia.

Seorang anak dan orang dewasa adalah sama-sama manusia, yang berbeda pada tahap kehidupannya.

Demikian juga, kupu-kupu dan ulat termasuk spesies yang sama tetapi berbeda pada tahap kehidupan, dikutip dari Science ABC edisi 19 Januari 2022.

Jadi, pada dasarnya, setiap kupu-kupu suatu saat adalah ulat.

Kupu-kupu memiliki tahap kehidupan yang dikenal sebagai metamorfosis. Sebelum menjadi serangga dengan sayap yang cantik, kupu-kupu mengalami metamorfosis dari ular.

Namun, serangga yang mengalami tahapan metamorfosis tidak hanya kupu-kupu, ada juga ngengat, lebah, kumbang dan lalat.

Metamorfosis kupu-kupu terjadi dalam empat tahap, antara lain telur, larva (ulat), pupa atau kepompong dan dewasa yakni menjadi kupu-kupu. Tahapan ini disebut sebagai metamorfosis sempurna.

Ulat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu

Kupu-kupu berkembang biak dengan cara bertelur dan sebelum menjadi dewasa, kupu-kupu akan menjalani empat tahap dalam kehidupannya.

Induk kupu-kupu akan bertelur dan menempatkan telur-telur mereka di atas daun.

Akan tetapi tidak hanya di atas daun, telur kupu-kupu juga bisa ditempatkan induknya di mana pun. Daun, di mana telur kupu-kupu ditempatkan akan menetas menjadi ulat dan akan memakan daun.

Kupu-kupu akan bertelur beberapa butir yang akan menempel di atas permukaan daun.

Saat telur-telur ini menetas, ulat akan keluar dan memakan daun, kemudian menghabiskan sebagian besar waktunya dengan memakan lebih banyak daun.

Setelah kenyang dengan banyak makan daun, seperti hibernasi yang dilakukan beruang kutub saat musim dingin yang panjang, maka ulat akan menjadi kepompong. Sebelum menjadi kupu-kupu, ulat akan membungkus dirinya menjadi kepompong. 

Sama seperti ular yang berganti kulit, ulat akan menjadi kepompong untuk mengganti kulitnya dan proses ini dikenal sebagai molting.

Setelah makan daun dalam jumlah yang cukup, maka ulat akan menggantung dirinya terbalik di ranting dan memulai perjalanan yang panjang untuk menjadi kupu-kupu.

Selama berada dalam kepompong, ulat membentuk penutup di sekelilingnya, dan akan tinggal di dalamnya selama kurang lebih 10 hingga 14 hari.

Kepompong berwarna coklat atau hijau yang berfungsi untuk menyamarkan dan melindungi diri dari burung dan hewan lain di sekitarnya.

Namun, ulat tidak hanya berhibernasi dan tidak melakukan apa-apa saat berada di rumahnya yang seperti balon.

Ulat benar-benar mengubah dirinya sendiri dan ini terjadi karena adanya hormon yang disebut ecdysone, yang secara genetik memprogram ulat untuk membubarkan diri selama metamorfosis.

Ulat dapat tumbuh hingga 100 kali ukurannya selama tahap ini dan ulat akan berevolusi. Tubuhnya akan mengembangkan sayap dan perlahan ulat akan berubah menjadi kupu-kupu.

Setelah tahap-tahap perubahan wujud ulat, dari mata, sayap, kaki dan antena, selanjutnya ia akan muncul dari kepompong sebagai kupu-kupu dewasa dengan saya berwarna-warni.

Tak selesai sampai di situ, sama seperti bayi yang baru lahir, kupu-kupu juga membutuhkan waktu beberapa jam untuk membiasakan diri dengan tubuhnya yang baru.

Belajar cara terbang, lalu pada saat itu, kupu-kupu juga akan mulai mencari pasangan dan bertelur, kembali memulai tahap-tahap metamorfosis.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/19/160300323/kupu-kupu-dan-ulat-apakah-sama-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke