Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dopamin Itu Apa Sebenarnya?

Menurut keyakinan para ilmuwan neuro-biochemistry, dopamin adalah mokelul yang terdiri dari sebuah struktur cathecol dengan sebuah kelompok amina (amine) yang saling dihubungkan oleh sebuah rantai etil (ethyl).

Pada hakikatnya dopamin adalah catecholamine paling sederhana termasuk keluarga dari neurotransmintter norepinephrine dan epinephrine. Kehadiran sebuah cincin benzena (benzene) dengan amina merupakan subsitusi phenethylamine sebagai keluarga yang terdiri dari berbagai psikoaktif drugs.

Phenethylamine juga dikenal sebagai hormon yang memengaruhi perasaan asmarawiah. Anda paham? Hebat, sebab saya tidak paham.

Saya cuma paham bahwa dopamin mulai tersohor setelah farmakolog merangkap neurosaintis Swedia, Avid Carlsson, menerima anugerah Nobel pada tahun 2000 untuk riset terhadap dopamin dengan mengemukakan pentingnya molekul tersebut bagi fungsi otak.

Carlson menegaskan, neurotransmitter sangat terlibat dalam memfungsikan sistem motorik manusia. Jika otak tidak memproduksi cukup dopamin, rawan memicu penyakit parkinson.

Terapi primer terhadap penyakit parkinson menggunakan obat bernama L-dopa yang memacu produksi dopamin pada otak manusia.

Dopamin adalah zat pemicu rasa nikmat

Dalam bahasa popular yang tidak terlalu sok ilmiah dapat dikatakan bahwa dopamin adalah zat pemicu rasa nikmat. Dopamin berfungsi sebagai zat kimiawi yang membawa informasi di antara para neuron.

Otak melepas dopamin pada saat kita sedang makan makanan favorit kita sehingga menebar perasaan nikmat melalui sistem reward. Otak melepas dopamin pada saat kita sedang mendengar lagu favorit kita sehingga menebar perasaan nikmat tak terlukiskan nikmatnya.

Molekul neurokimiawi ini ampuh mem-boost mood, motivasi dan atensi serta membantu meregulasi gerak tubuh, semangat belajar dan respons emosional yang bahkan berdaya meningkatkan kreativitas.

Dapat dikatakan bahwa mereka yang terus-menerus ingin tanpa henti belajar, belajar dan belajar secara berkelanjutan adalah manusia yang memiliki kadar pasokan dopamin yang tinggi.

Dopamin membuat manusia merasa makin ingin tahu tentang gagasan serta haus atas informasi sehingga semangat belajar tanpa henti makin menggelora. Manusia dengan kadar dopamin tinggi lazimnya menghadapi stres bukan sebagai kendala tetapi justru sebagai tantangan untuk berkarya.

Cara berpikir positif dan konstruktif yang dipicu dan dipacu dopamin potensial berperan sebagai schock-breaker terhadap tekanan stres kehidupan sambil secara jangka panjang serta merta memperkokoh daya tahan batin.

Begitulah kira-kira jawaban atas pertanyaan dopamin itu apa sebenarnya sejauh daya pemahaman otak terbatas saya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/12/075033323/dopamin-itu-apa-sebenarnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke