Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Bunga Bangkai, Habitat Penyebaran hingga Ciri Bentuknya

Aroma busuknya, membuat bunga bangkai ini menjadi sangat berbeda dengan kebanyakan jenis bunga lainnya yang memiliki aroma wangi.

Selain itu, bungai bangkai memiliki tubuh tumbuhan yang sangat besar jika dibandingkan dengan beragam jenis bunga lainnya, bahkan disebut-sebut sebagai bunga tertinggi di dunia.

Habitat penyebaran bunga bangkai

Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum) merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae), dari genus Amorphophallus.

Bungai bangkai raksasa merupakan tumbuhan endemik Pulau Sumatera, dan termasuk jenis dilindungi, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (KSDAE) jo. PP No.7/1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Melansir laman resmi KSDAE edisi (12/11/2018), bunga bangkai merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis.

Bunga berbau busuk seperti bangkai ini memiliki sekitar 170 spesies di dunia, dengan penyebaran yang sebagian besar yakni sekitar 25 ditemukan di Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Beberapa spesies bunga bangkai yang terkenal dan ditemukan di Indonesia di antaranya yaitu Bunga Bangka Raksasa (Amorphophallus gigas), Bunga Bangkai Jangkung (Amorphophallus decussilvae), Suweg (Amorphophallus campanulatus), dan Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus).

Spesies Bunga Bangkai Jangkung salah satunya ditemukan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Bunga bangkai spesies ini, juga menjadi salah satu jenis flora baru yang ditemukan di gunung Ciremai 3 tahun lalu.

Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) disebut berhasil mengindetifikasi bunga tersebut di Blok Situ Sangiang, Banjaran, Majalengka, saat bunga ini tumbuh tinggi menjulang dengan pesona dan keunikannya.

Bunga bangkai jangkung juga dapat dijumpai pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT) Taman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, dan Bengkulu.

Mahkota bunga berada di balik daun yang tersembunyi selubung merah (Spathe) di bagian dasar tumbuhan ini.

Bentuk bunga bangkai sendiri mirip seperti cermin. Warna kelopaknya merah hati, jingga, dan kehijauan. Masa mekar bunga bangkai adalah sekitar 7 hari.

Adapun tongkol bunganya terdiri dari bagian ukuran yang kecil dan tersusun rapi di bagian dalam tanaman, berwarna keunguan serta kuning. Sementara, biji bunga bangkai berwarna merah.

Bagian yang menjulang tinggi ke atas disebut spadix, dan bagian pelindung bunga yang mekar disebut braktea.

Adapun, panjang bunga bangkai raksasa ini pun cukup beragam mulai dari 2,5 kmeter hingga 5 meter lebih, dengan diameter sekitar 1,5 meter.

Salah satunya pernah terjadi di Kebun Raya Cibodas, di mana bunga bangkai ini mekar di sana mencapai ketinggian 3,17 meter pada tahun 2004.

KSDAE menyebutkan bahwa tumbuhan unik satu ini mulai terancam di alam.

Salah satu faktor utama yang mengancam bunga bangkai adalah manusia yang mengambil bagian dari bunga bangkai tersebut di habitatnya.

Beberapa yang diambil yakni seperti pengambilan umbi, tangkai daun, dan batang semua anakan, yang marak diperjualbelikan bersamaan dengan tanaman hias lainnya di masa pandemi ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/19/170100323/mengenal-bunga-bangkai-habitat-penyebaran-hingga-ciri-bentuknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke