Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Nebula: Definisi, Lokasi, dan Hubungannya dengan Bintang

Dalam konteks astronomi, nebula mengacu pada benda langit apa pun yang tampak seperti awan jika dilihat melalui teleskop.

Saat teleskop tak sekuat sekarang, istilah ini mencakup galaksi seperti tetangga bumi, Andromeda, yang sering disebut sebagai nebula Andromeda.

Seiring dengan perkembangan teleskop yang semakin canggih, diketahui bahwa galaksi sama sekali tidak seperti awan, tapi terdiri dari miliaran bintang. Artinya, astronom mengartikan nebula untuk awan asli, gas dan debu, yang terletak di dalam galaksi Bima Sakti.

Lokasi nebula

Nebula sering ditemukan di ruang antar bintang, yang dikenal sebagai medium antarbintang. Rata-rata, wilayah ini hanya mengandung sekitar satu atom per sentimeter kubik.

Namun, di tempat-tempat tertentu kerapatannya bisa jauh lebih tinggi dari ini, cukup tinggi untuk terlihat melalui teleskop. Hasilnya, nebula menjadi salah satu pemandangan paling spektakuler dalam astronomi.

Terdapat beberapa jenis nebula yang berbeda, tergantung cara terbentuk dan komposisinya. Namun, mayoritas nebula terutama terbuat dari gas yang mampu bersinar dengan cahayanya sendiri, menciptakan tampilan warna-warni yang dikenal oleh manusia.

Kendati begitu, nebula lainnya seperti nebula gelap, komposisinya jauh lebih berdebu. Bukannya bersinar, debu ini memiliki efek menghalangi cahaya dari objek yang lebih jauh di luarnya.

Hubungan antara nebula dan bintang

Nebula memainkan peran kunci dalam siklus hidup bintang, baik saat lahir maupun mati. Bintang lahir dalam gumpalan padat gas, debu, dan material lain di dalam nebula emisi difus, yang juga sering disebut sebagai pembibitan bintang.

Gaya utama yang bekerja di sini adalah gravitasi, menyebabkan medium antarbintang yang renggang mengembun menjadi nebula, dan gravitasi menyebabkan gumpalan di dalam nebula runtuh menjadi bintang.

Di ujung lain kehidupan bintang, ditemukan jenis nebula emisi yang berbeda. Bintang-bintang seperti matahari mengakhiri hidupnya sebagai katai putih.

Saat menyusut ke dalam fase ini, akan melepaskan awan gas yang membentuk nebula planet, namun tidak ada hubungannya dengan planet.


Tidak semua bintang mengakhiri hidupnya dalam ketenangan relatif dari nebula planet.

Sebuah bintang yang jauh lebih besar dari matahari pada akhirnya akan meledak sebagai supernova, dan puing-puing yang terlempar keluar dari ledakan itu membentuk jenis nebula lain yang disebut sisa supernova.

Nebula Kepiting merupakan sisa supernova terkenal yang spektakuler, yang berhasil diamati oleh para astronom Cina pada tahun 1054.

Untuk menangkap sifat spektakuler nebula, teleskop ruang angkasa Hubble dan teleskop luar angkasa James Webb menggunakan radiasi inframerah yang dipancarkan oleh nebula untuk membuat gambar.

Cahaya tampak yang dipancarkan oleh bintang-bintang yang terbentuk di dalam dan di sekitar nebula dapat terhalang oleh awan gas dan debu kosmik padat yang membentuk nebula.

Sehingga, para ilmuwan harus melihat ke panjang gelombang cahaya lain yang dipancarkan nebula, seperti radiasi inframerah.

Memanfaatkan Near-Infrared Camera (NIRCam) dan Mid-Infrared Instrument (MIRI), teleskop James Webb telah menangkap salah satu gambar nebula yang paling detail.

Kamera inframerah teleskop James Webb telah membidik beberapa gambar nebula, salah satunya nebula planet Cincin Selatan atau dikenal sebagai NGC 3132, berjarak sekitar 2.500 tahun cahaya dari bumi dan rumah bagi bintang yang sekarat pada intinya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/21/100300323/mengenal-nebula--definisi-lokasi-dan-hubungannya-dengan-bintang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke