Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banjir di Kalimantan Selatan, Begini Analisis BMKG

KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas tinggi terjadi hampir merata di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan (Kalsel), menyebabkan banjir di sejumlah wilayah ini.

Dua wilayah terparah yang terdampak di antaranya Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (4/7/2022) hujan juga mengguyur Banjarmasin sejak Senin dini hari, dan menyebabkan banjirbanjir di Kalimantan Selatan. 

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, Fahruraji, selain ruas jalan banjir juga merendam permukiman warga.

"Banjir ini akibat hujan deras. Hampir semua kawasan terendam," jelas Fahruraji.

Penyebab banjir di Kalimantan Selatan, berdasarkan hasil analisis cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akibat adanya curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah ini.

Terutama curah hujan tinggi di Banjarmasin dan Banjarbaru, yang termasuk kategori hujan sangat lebat.

Adapun curah hujan per tanggal 3 juli 2022 di wilayah Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:

  • Stasiun Meteorologi (stamet) Banjarmasin: 120,8 mm
  • Stasiun Klimatologi (staklim) Banjarbaru: 37 mm,
  • Automatic Rain Gauge (ARG) Banjarmasin Timur: 138 mm
  • Automatic Weather Station (AWS) staklim Kalimantan Selatan: 139,6 mm

"Berdasarkan analisis curah hujan tersebut bisa dikategorikan bahwa intensitas curah hujan yang turun sudah termasuk hujan sangat lebat," ujar Prakirawan Cuaca BMKG Soenardi saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Sementara itu, Fahruraji mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh dari petugas BPBD di lapangan, ada 11 titik terparah di Kalimantan Selatan yang tergenang banjir.

Adapun wilayah yang terkena banjir Banjarmasin di antaranya:

Potensi hujan di Kalimantan Selatan

Soenardi menyebut, selama dua hari ke depan masih terdapat potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kalimantan Selatan.

Kendati saat ini Indonesia memasuki musim kemarau, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah.

"Potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi dikarenakan masih adanya SST yang cukup hangat di sekitar selat makassar dan konvergen disekitar wilayah Kalimantan Selatan," ucapnya.

Selain itu, lanjut Soenardi, terdapat gangguan atmosfer seperti sirkulasi di perairan Kalimantan Barat yang membentuk pola konvergen di sekitar Kalimantan Selatan.

Serta masih hangatnya SST di sekitar perairan Selatan Kalimantan dan Selat Makassar, yang secara tidak langsung merupakan pengaruh dari La Nina lemah sehingga membuat atmosfer menjadi labil.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/05/103100223/banjir-di-kalimantan-selatan-begini-analisis-bmkg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke