Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

NASA Temukan 2 Kawah Baru di Bulan, Diduga karena Bertubrukan dengan Roket

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebut, telah menemukah dua kawah baru di permukaan Bulan.

Mereka menduga, kawah baru itu tercipta sebagai dampak dari hantaman roket yang menabrak sisi jauh Bulan pada 4 Maret 2022.

Seperti dilansir dari Science Alert, Senin (27/6/2022) dua kawah di Bulan ditemukan wahana Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA, yang berada di orbit sekitar Bulan.

Berdasarkan gambar yang direkam LRO pada 25 Mei 2022 lalu, terdapat satu kawah yang berada di timur dengan diameter 18 meter, dan kawah baru di bagian barat berdiameter 16 meter.

Ditemukan pula kawah di sebelah timur menindih kawah yang ada di sebelah barat. Astronom Bill Gray, yang juga mengidentifikasi objek itu menjelaskan ada dugaan pendorong roket menabrak Bulan hingga menyebabkan kawah.

Munculnya dua kawah itu, menurut Investigator Utama LRO, Mark Robinson, mungkin dihasilkan dari objek dengan massa besar di masing-masing ujungnya.

"Biasanya roket bekas memiliki massa yang terkonsentrasi di ujung motor, sisa tahap roket terdiri dari tangki bahan bakar kosong. Karena asal-usul badan roket masih belum pasti, dua kawah dapat membantu menunjukkan identitas (roket)," ujar Robinson.

Sebelumnya, tidak ada badan roket yang memberi dampak serupa terhadap permukaan Bulan. Empat kawah yang berasal dari roket Apollo SIV-B (Appolo 13, 14, 15, 17) berbentuk tidak beraturan, dan berukuran lebih besar yakni lebih dari 35 meter dibandingkan dua kawah baru tersebut.

Sementara, lebar maksimum dua kawah misterius tersebut tidak beda jauh dari kawah yang berasal dari SIV-B .

Dilansir dari laman resmi NASA, Jumat (24/6/2022) LRO diluncurkan pada 18 Juni 2009, yang telah mengumpulkan banyak data dengan tujuh instrumennya yang kuat dan mampu memberikan kontribusi tak ternilai bagi pengetahuan tentang Bulan.

Adapun lokasi dua kawah baru di Bulan, ditemukan tim LRO hanya selang beberapa bulan setelah tumbukan terjadi. Mereka pun dibantu oleh Gray serta tim dari Jet Propulsion Lab (JPL) yang secara independen mempersempit area pencarian hingga beberapa puluh kilometer.


Roket tabrak Bulan

Beberapa waktu lalu, roket yang belum diketahui jenisnya menjadi perhatian para astronom lantaran disebut akan menabrak sisi Bulan.

Pada awalnya, Gray memperkirakan roket itu milik SpaceX yang telah meluncurkan Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) NASA di tahun 2015.

Namun, ia mengklarifikasi bahwa identifikasinya salah dan kembali menduga roket yang menabrak Bulan adalah milik China dari misi Chang'e 5-T1. Misi tersebut diluncurkan pertama kali pada 2014 silam.

Tuduhan tersebut akhirnya ditanggapi Menteri Luar Negeri China. Pihaknya mengeklaim itu bukan pendorong roket mereka yang dilaporkan sudah mengalami deorbit, dan jatuh ke laut tak lama setelah peluncuran.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/29/160500523/nasa-temukan-2-kawah-baru-di-bulan-diduga-karena-bertubrukan-dengan-roket

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke