Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Gagal Jantung Lebih Banyak Wanita Daripada Pria, Kok Bisa?

KOMPAS.com- Ahli menyebutkan bahwa jumlah kasus gagal jantung lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pada pria.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung Konsultan, dr Rarsari Soerarso SpJP(K) dalam Media Interview bertajuk Upaya Meningkatkan Kesadaran serta Pemahaman Masyarakat Mengenai Penyakit Gagal Jantung pada Rabu (18/5/2022).

“Gagal jantung pada wanita itu memang karena kondisinya jadi lebih tinggi prevalensinya dibandingkan pria,” kata dokter yang akrab disapa Riri tersebut.

“Sekitar 1 dari 3 populasi wanita itu lebih tinggi menderita penyakit jantung,” tambahnya.

Seperti yang dilaporkan oleh Amerika Serikat, bahwa 1 dari 3 wanita di sana mengidap penyakit jantung, dan mayoritas adalah kelainan gagal jantung ini.

Berdasarkan data Indonesian Chronic heart Failure Resgistry (Anchure) pada 2018 dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), terdapat 2.115 pasien gagal jantung dari 10 fasilitas kesehatan di Indonesia.

Dari total kasus penderita gagal jantung tersebut, sekitar 58 persen pasiennya merupakan usia produktif yakni antara kurang dari 40 tahun hingga 59 tahun.

Data PERKI pada 2018 juga menunjukkan bahwa 17,2 persen pasien gagal jantung di Indonesia meninggal saat perawatan rumah sakit dan 11,3 persen meninggal dunia dalam satu tahun perawatan.

Sementara itu, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, berdasarkan diagnosis dokter prevalensi penyakit gagal jantung adalah sekitar 1,5 persen atau 29.550 orang.

Sedangkan, menurut diagnosis atau gejala, estimasi jumlah penderita gagal jantung 0,4 persen atau sekitar 29.880 orang.

Gagal jantung adalah kondisi di mana otot-otot di dinding jantung perlahan-lahan melemah dan membesar, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dan oksigen untuk mencukupi kebutuhan tubuh.

Tekait kasus gagal jantung pada wanita, awalnya, mungkin gejala penyakit jantung ini belum dapat terlalu dirasakan.

Namun, seiring berjalannya waktu, jantung akan mulai berjuang memompa cukup banyak darah ke tubuh, gejala akan mulai muncul dan dapat memburuk apabila tidak ditangani segera.

Mengapa kasus gagal jantung pada wanita lebih tinggi?

Menurut Riri, masyarakat kerap tidak menyadari atau bahkan mengabaikan gejala penyakit kardiovaskular yang dimiliki, sehingga cenderung penyakitnya tidak terkontrol dan menyebabkan terjadinya kondisi gagal jantung.

Beberapa penyebab gagal jantung yakni penyakit jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, dan kerja jantung berlebihan.

Faktor pemicu penyakit gagal jantung ini pun beragam mulai dari faktor riwayat keluarga, riwayat penyakit jantung, juga faktor gaya hidup seperti minum alkohol, merokok, dan lain sebagainya.

Beberapa faktor pemicu dan penyebab di atas juga berpengaruh terhadap pria, dan yang berbeda adalah fase kehamilan wanita.

“Ada satu lagi yang membuat kondisi ini lebih rentan pada wanita yaitu anugerah wanita yaitu kehamilan,” kata Riri.

Dalam hal ini, Riri menjelaskan lebih lanjut bahwa kondisi kehamilan yang dimaksud adalah persoalan keseimbangan hormonal yang terjadi.

Meskipun belum ada kajian yang kuat dan masih terus dipelajari mengenai hal ini oleh para ahli.

Diduga pada saat wanita hamil, maka keseimbangan hormon akan mulai perlu diwaspadai dan dicurigai sejauh ini juga memicu terjadinya gangguan pada organ jantung, termasuk penyakit gagal jantung ini.

“Ada satu yang berbeda dengan pria, ketidakseimbangan hormon pada saat hamil dan pria tidak mengalami ini,” ucap dia.

Adapun untuk menegakkan diagnosis apakah seseorang mengidap penyakit jantung, dokter ahli akan melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu terhadap pasien.

Akan tetapi, Riri mengingatkan sebelum terlambat, sebaiknya Anda memeriksakan diri jika memiliki beberapa gejala gagal jantung sebagai berikut.

  • Terjadi pembengkakan pada tungkai kaki bawah
  • Batuk di malam hari
  • Sesak napas saat terlentang, ketika beristirahat di malam hari atau saat beraktivitas
  • Cepat lelah bila beraktivitas ringan, seperti mandi, jalan lebih dari 300 meter atau naik tangga.

Kasus gagal jantung pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria. Fase kehamilan pada perempuan disebut menjadi salah satu penyebab tingginya risiko gagal jantung pada kelompok ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/23/172200323/kasus-gagal-jantung-lebih-banyak-wanita-daripada-pria-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke