Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Spesies Burung Terancam Punah di Indonesia Terbanyak di Dunia

KOMPAS.com - Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragam burung terbanyak di dunia. Namun laporan baru mengungkapkan jumlah spesies burung terancam punah di Indonesia terbanyak.

Hingga awal 2022, Indonesia merupakan rumah bagi 1818 spesies burung. Sayangnya keanekaragaman spesies burung di Indonesia harus dihadapkan pada ancaman kepunahan.

Bahkan ancaman kepunahan burung di Indonesia ini menjadi yang tertinggi di dunia.

Dikutip dari laman Burung Indonesia, Selasa (17/5/2022) Biodiversity Officer Burung Indonesia Achmad Ridha Junaid mengungkapkan bahwa dari data yang dihimpun pada 2022 terdapat 177 spesies burung terancam punah di Indonesia.

Jumlah tersebut terdiri dari 96 spesies dalam kategori Rentan (Vulnerable/VU), 51 spesies dalam kategori Genting (Endangered/EN), dan 30 spesies dalam kategori Kritis (Criticaly Endangered/CR), termasuk salah satunya adalah kakatua sumba (Cacatua citrinocristata).

Berdasarkan data itu, Indonesia pun menjadi negara dengan jumlah spesies burung terancam punah terbanyak, yakni sebanyak 12 persen dari keseluruhan burung terancam punah di dunia.

"Setiap tahunnya BirdLife Internasional dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) melakukan kajian ulang status keterancaman sejumlah spesies menanggapi perubahan tingkat ancaman, perubahan populasi, revisi taksonomi, maupun adanya data-data terbaru terkait spesies yang dikaji," kata Ridha.

Ia kemudian membeberkan pula tiga spesies burung terancam punah di Indonesia yang mengalami peningkatan status keterancaman, yaitu Maleo senkawor (Macrocephalon maleo), puyuh sengayan (Rollulus rouloul), pergam hijau (Ducula aenea).

Maleo senkawor mengerami telurnya dengan cara menimbun di dalam tanah, tetapi sekitar dua pertiga tempat peneluran maleo senkawor yang diketahui tidak dikunjungi lagi oleh individu dewasa.

Bahkan, terjadi penurunan jumlah burung yang mengunjungi situs-situs peneluran yang masih aktif dalam tiga generasi terakhir. Hal tersebut lah yang menjadi indikasi adanya penurunan jumlah populasi spesies burung maleo senkawor ini.

“Hutan dataran rendah yang terus berkurang di dalam area persebarannya, membuat maleo senkawor semakin terancam terhadap kepunahan, kini statusnya Kritis,” papar Ridha.

Selain itu, populasi puyuh sengayan juga diperkirakan telah menurun 30 persen dalam tiga generasi terakhir karena hilangnya habitat dan aktivitas perburuan liar.

Saat ini puyuh sengayan termasuk pula sebagai salah satu spesies terancam punah secara global dalam kategori Rentan.

Sementara itu untuk pergam hijau kondisinya semakin mengkhawatirkan karena penurunan populasi yang disebabkan hilangnya tutupan hutan sehingga masuk dalam kategori Mendekati Terancam (Near Threatened/NT).

Penambahan spesies burung

Meski ancaman kepunahan burung di Indonesia ini menjadi yang tertinggi di dunia, di sisi lain ada kabar gembira karena terdapat penambahan spesies burung pula sejak awal 2021 hingga awal 2022.

Total ada penambahan spesies burung sebanyak delapan spesies. Tiga di antaranya merupakan deskripsi spesies baru, dua berasal dari catatan perjumpaan baru di Indonesia, dan tiga lainnya adalah penambahan karena revisi pada klasifikasi atau taksonomi burung.

Tiga spesies baru yang dideskripsikan adalah sikatan kadayang (Cyornis kadayangensis),

Sementara itu, penambahan dua spesies baru adalah kancilan ekor-hitam (Pachycephala melanura) dan tepus-permata mahkota (Ptilorrhoa geislerorum).

Catatan pengamatan terbaru membuktikan bahwa kedua burung ini tersebar di Indonesia, menjadikan mereka sebagai spesies yang baru dijumpai di Indonesia.

Sedangkan untuk spesies baru berdasarkan revisi taksonomi burung di antaranya adalah Kangkok ranting (Cuculus optatus), sikatan tanajampea (Cyornis djampeanus), dan kakatua sumba.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/18/100300223/jumlah-spesies-burung-terancam-punah-di-indonesia-terbanyak-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke