Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Rahasia Panjang Umur Burung Beo yang Bisa Hidup hingga 30 Tahun?

KOMPAS.com - Burung beo terkenal dengan kemampuan kognitif mereka yang luar biasa. Namun, siapa sangka jika burung ini ternyata juga memiliki rentang hidup atau umur yang sangat panjang.

Spesies burung beo seperti macaw merah dan kakatua jambul belerang bahkan memiliki rentang hidup hingga 30 tahun, yang biasanya hanya terlihat pada burung besar.

Lantas, apa yang menyebabkan burung beo memiliki rentang hidup yang sangat panjang?

Peneliti dari Max Planck mencoba mencari tahu dengan melakukan studi terhadap 217 spesies burung beo.

Dalam studinya ini, peneliti bekerja sama dengan Spesies360, yang menggunakan catatan hewan dari kebun binatang.

Bersama-sama mereka mengumpulkan data lebih dari 130.000 burung beo yang bersumber dari sekitar 1.000 kebun binatang.

Basis data ini memungkinkan tim untuk mendapatkan perkiraan rentang hidup rata-rata 217 spesies burung beo yang mewakili lebih dari setengah dari semua spesies yang diketahui.

Dikutip dari Phys, Rabu (30/3/2022), analisis kemudian mengungkapkan keragaman yang menakjubkan dalam hal harapan hidup.

Mulai dari rata-rata dua tahun untuk burung beo ara hingga rata-rata 30 tahun untuk macaw merah.

Spesies berumur panjang lainnya termasuk kakatua jambul belerang dari Australia yang hidup rata-rata 25 tahun.

"Hidup rata-rata 30 tahun sangat langka pada burung seukuran ini," kata Simeon Smeele, penulis utama studi dari Max Planck Institute of Animal Behavior (MPI-AB), Jerman.

Selanjutnya, untuk mengungkap rahasia umur panjang burung beo ini, tim peneliti menggunakan analisis komparatif skala besar untuk menentukan apakah kemampuan kognitif burung beo memiliki pengaruh terhadap umur panjang mereka.

Peneliti pun memeriksa dua hipotesis. Pertama, bahwa memiliki otak burung beo yang relatif besar memungkinkan rentang hidup yang lama.

Dengan kata lain, burung yang lebih pintar dapat memecahkan masalah dengan lebih baik di alam liar sehingga bisa hidup lebih lama.

Lalu, hipotesis yang kedua, otak yang relatif lebih besar membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh sehingga memerlukan rentang hidup yang lebih lama.

Hasil analisis data kemudian mendukung pada hipotesis pertama.

Peneliti menemukan otak yang relatif besar, sehingga memiliki kemampuan kognitif yang memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah di alam liar.

Kecerdasan burung beo ini pula yang kemudian memungkinkan mereka untuk hidup lebih lama.

"Ini mendukung gagasan bahwa secara umum otak yang lebih besar membuat spesies lebih fleksibel dan memungkinkan mereka hidup lebih lama," ungkap Smeele.

Misalnya jika mereka kehabisan makanan favorit, mereka bisa belajar menemukan sesuatu yang baru dan dengan demikian bertahan hidup pula.

Studi ini pun ini pun menjadi yang pertama menunjukkan hubungan antara ukuran otak dan umur burung beo.

Ke depan, tim peneliti berencana untuk mengeksplorasi apakah perilaku sosial pada burung beo mungkin juga berkontribusi pada rentang hidup yang panjang.

"Burung berotak besar mungkin menghabiskan lebih banyak waktu secara sosial untuk mempelajari teknik mencari makan yang telah ada selama beberapa generasi. Peningkatan periode belajar ini berpotensi juga menjelaskan rentang hidup yang lebih lama, karena membutuhkan lebih banyak waktu tetapi juga membuat repertoar mencari makan lebih adaptif," jelas Smeele.

Studi tentang rahasia umur panjang burung beo ini pun telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/31/113100123/apa-rahasia-panjang-umur-burung-beo-yang-bisa-hidup-hingga-30-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke