Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awal Penemuan Deltacron dan Daftar Negara Terdeteksi Penyebarannya

Pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove dalam konferensi pers WHO pada Rabu (10/3/2022) mengatakan, meskipun tingkat deteksinya masih sangat rendah, saat ini di banyak negara para ilmuwan sudah melaporkan dan sedang mengawasi lebih lanjut terkait hibrida virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, tepatnya rekombinan antara varian Delta dan Omicron.

“Ini sudah bisa diduga, apalagi dengan sirkulasi (varian) Omicron dan Delta yang intens ini,” kata dia.

Dikarenakan belum ada nama yang resmi untuk menyebutkan rekombinan kedua virus ini, untuk sementara ada yang menyebutnya sebagai Deltamicron atau Deltacron.

Penemuan hibrida varian Delta dan Omicron

Melansir The New York Times, 11 Maret 2022, penemuan hibirida antara virus corona varian Delta dan Omicron ini sudah sejak bulan Februari lalu.

Seorang ilmuwan di laboratorium kesehatan masyarakat Washington DC, Scott Nguyen sedang memeriksa GISAID atau database internasional genom virus corona, ketika dia melihat sesuatu yang aneh terkait hal ini.

Scott Nguyen pun menemukan, sampel yang dikumpulkan di Prancis pada bulan Januari yang diidentifikasi oleh para peneliti sebagai campuran varian Delta dan Omicron.

Memang pada awalnya, diperkirakan ada kasus yang cukup jarang terjadi, yakni seseorang terinfeksi dua varian virus Corona sekaligus atau secara bersamaan varian Delta dan Omicron menyerang pasien tersebut di dalam tubuh.

Namun, ketika Nguyen melihat lebih jauh data yang ada, ternyata ditemukan petunjuk bahwa kesimpulan pasien terinfeksi varian Delta dan Omicron sekaligus itu salah.

Setiap sampel virus dalam sampel yang diambil dari pasien itu ternyata benar-benar membawa kombinasi gen dari dua varian ini.

Para ilmuwan menyebut virus semacam itu sebagai rekombinan. Dalam kasus ini, Nguyen menemukan lebih banyak kemungkinan rekombinan di Belanda dan Denmark, dan kemungkinan sudah ada sejak Januari 2022.

“Itu membuat saya curiga bahwa ini mungkin nyata,” kata dia.


Dr Nguyen membagikan temuannya ini di forum online bernama cov-lineages, di mana para ilmuwan saling membantu melacak varian baru.

“Ada banyak bukti yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa itu nyata,” jelasnya.

Pembenaran bahwa adanya rekombinan antara varian Delta dan Omicron ini pun ditambahkan oleh ahli virus di Institut Pasteur di Paris, Etienne Simon.

Simon menyampaikan bahwa dari apa yang dilaporkan atau diunggah oleh Dr Nguyen, mereka pun bergegas untuk memeriksa ulang kecurigaan tersebut.

“Dan ya, kami dengan cepat mengonfirmasi bahwa memang begitu,” kata Simon.

Bahkan mereka menemukan lebih banyak sampel virus rekombinan sejak itu, dan telah dipelajari lebih jauh di laboratorium dalam bentuk sampel beku.

Daftar wilayah terdeteksi varian kombinasi Delta dan Omicron

Dalam pembaruan database internasional tentang urutan virus per 10 Maret 2022, untuk di kawasan Eropa sendiri dilaporkan 33 sampel varian baru rekombinan Delta dan Omicron ini di Prancis, 8 di Denmark, 1 di Jerman dan 1 di Belanda.

Sementara itu, Dr Nguyen saat ini sedang mengamati urutan database dari Amerika Serikat yang dicurigai merupakan kasus infeksi varian rekombinan serupa.

Potensi rekombinan Delta dan Omicron lainnya

Menurut Simon, kemunculan Deltacron ini memberikan peringatan bahwa mungkin ada beberapa virus rekombinan berbeda yang terbentuk dari Delta dan Omicron.

“Yang kita lihat di Prancis dan di Denmark atau Belanda, terlihat sangat mirip dan mungkin rekombinan yang sama (dengan virus induk yang sama) yang telah bepergian,” kata Simon dilansir dari The Guradian edisi 10 Maret 2022.

Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa bisa saja rekombinan Delta-Omicron yang dilaporkan di negara-negera termasuk Inggris dan Amerika Serikat merupakan gabungan bagian berbeda dari virus induknya, dan itu akan memunculkan sesuatu yang berbeda dengan Deltacron yang terlihat di Prancis.

Artinya, masih banyak kemungkinan rekombinan ini terjadi dalam bentuk mutasi-mutasi lainnya lagi yang masih terus harus dipelajari oleh para ahli.

“Kami mungkin perlu mencari nama lain untuk menunjukkan rekombinan itu, atau mulai menambahkan nomor,” ujarnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/14/130300723/awal-penemuan-deltacron-dan-daftar-negara-terdeteksi-penyebarannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke