Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Ciri-ciri Bioma Sabana

KOMPAS.com - Bioma sabana adalah salah satu bioma padang rumput dengan semak dan pepohonan.

Umumnya, bioma sabana ditemukan di antara hutan hujan tropis dan bioma gurun sehingga ia disebut juga padang rumput tropis.

Selengkapnya, dilansir dari Blue Planet Biomes, berikut adalah ciri-ciri bioma sabana: 

1. Bioma sabana memiliki suhu hangat sepanjang tahun

Sebenarnya, bioma sabana memiliki dua musim, yakni musim kemarau yang sangat panjang dan musim yang sangat basah. 

Pada musim kemarau, rata-rata curah hujan sabana hanya sekitar 4 inci. 

Antara bulan Desember dan Februari, tidak ada hujan sama sekali. Uniknya, di musim kemarau, cuaca di sabana sedikit lebih sejuk.

2. Sabana dihuni hewan-hewan besar

Sabana Afrika merupakan rumah bagi hewan-hewan besar yang merumput. 

Setiap hewan memiliki kebiasaan makan khusus yang mengurangi persaingan untuk makanan.

Dataran Serengeti Tanzania adalah salah satu bioma sabana yang paling terkenal. 

Beberapa hewan yang dapat ditemukan di sini adalah singa, zebra, gajah, dan jerapah.

Selain itu, ada banyak mamalia besar pemakan rumput (herbivora) dapat yang hidup di sabana karena mereka dapat bergerak dan memakan rumput yang berlimpah.

Tak hanya Afrika, Amerika Selatan juga memiliki sabana, tetapi sangat sedikit spesies hidup di sabana ini.

Di Brasil, Kolombia, dan Venezuela, sabana menempati sekitar 2,5 juta kilometer persegi. 

Kapibara dan rusa rawa adalah beberapa hewan yang dapat ditemukan di sabana Amerika Selatan.

Ada juga sabana di Australia utara. Ada banyak spesies kanguru di sabana ini, tetapi tidak terlalu banyak keanekaragaman hewan yang berbeda.

3. Flora bioma sabana sangat terspesialisasi

Flora sabana termasuk sangat terspesialisasi karena tumbuh di lingkungan dengan periode kekeringan yang panjang. 

Tumbuhannya memiliki akar keran yang panjang yang dapat mencapai permukaan air yang dalam, kulit kayu yang tebal untuk menahan kebakaran tahunan, batang yang dapat menyimpan air, dan daun yang jatuh selama musim dingin untuk menghemat air. 

Rerumputan pun telah beradaptasi dengan hewan-hewan yang merumput di sabana. 

Misalnya, beberapa rerumputan terlalu tajam atau rasanya pahit untuk hewan. 

4. Tanah di sabana tidak terlalu subur

Tanah di sabana tidak terlalu subur dan hanya memiliki lapisan tipis humus, yang terdiri dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. 

Tanah di sabana juga berpori, yang berarti air mengalir dengan sangat cepat.

Tanahnyabcenderung berwarna merah karena kandungan besinya yang tinggi.

Dilansir dari Conserve Energy Future, umumnya ada 6 jenis tanah di sabana di seluruh dunia, yakni:

  1. Lithosol: Tidak terlalu subur dan sebagian besar terdiri dari batu dan kerikil.
  2. Laterit: Memiliki kandungan besi, yang membuat tanah terlihat kemerahan. Itu juga tidak terlalu subur.
  3. Retak tanah liat: Dapat menahan banyak air tetapi mengering dan mudah retak. Sulit untuk mengolahnya karena dibutuhkan alat berat untuk menggali tanah.
  4. Tanah kuning merah: Tanah merah kering dan tanah kuning tidak terlalu subur.
  5. Salin dan aluvial: Tanah yang ditemukan di dekat saluran air dan muara. Ini adalah yang paling subur dari jenis tanah di sabana.
  6. Pasir dalam: Tanah yang sangat berpasir dan hampir tidak subur sama sekali.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/23/203200523/4-ciri-ciri-bioma-sabana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke