Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Akan Hadapi Gelombang Omicron, Menkes: Jangan Panik

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, bahwa Indonesia berpotensi menghadapi gelombang Omicron.

Akan tetapi, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan ancaman dari varian B.1.1.529 tersebut.

“Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron, jangan panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik," terang Menkes Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).

"Pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya juga cepat. Yang penting jaga prokes (protokol kesehatan), disiplin melakukan surveilans dan percepat vaksinasi bagi yang belum dapat vaksinasi,” lanjutnya.

Menkes Budi mengatakan, transmisi varian Omicron akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta yang sempat memicu lonjakan kasus di gelombang kedua Covid-19 di Indonesia pada Juli 2021 lalu.

Namun, dia menyampaikan saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan berbagai upaya untuk menekan kenaikan kasus dan mengantisipasi potensi gelombang Omicron di Indonesia.

"Kami juga bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memastikan agar orang yang dirawat di rumah tetap mendapatkan akses konsultasi kedokteran, dan juga mendapatkan akses untuk delivery obat," paparnya.

Kemenkes mencatat setidaknya 414 kasus Omicron di Indonesia yang terkonfirmasi per Sabtu (9/1/2022).

Diungkapkan Budi, sebanyak 99 persen pasien varian Omicron di Indonesia bergejala ringan dan tanpa gejala.

Sementara, pasien Omicron di Indonesia yang masuk kategori sedang atau membutuhkan perawatan oksigen hanya dua orang, yakni pasien pria berusia 58 tahun dan 47 tahun.

Kedua pasien Omicron tersebut dilaporkan memiliki penyakit penyerta atau komorbid, dan sudah dinyatakan sembuh.

“Dari 414 orang yang dirawat, 114 orang (26 persen) sudah sembuh termasuk yang dua orang tadi yang masuk kategori sedang dan butuh perawatan oksigen,” kata Budi.

Di sisi lain, kasus Omicron yang diidentifikasi di Indonesia saat ini didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri.

Oleh karenanya, Menkes Budi meminta masyarakat untuk menahan diri tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak mendesak.

Obat Covid di Indonesia untuk hadapi gelombang Omicron

Selain itu, Kemenkes akan melakukan penyesuaian dengan merekomendasikan perubahan peraturan penatalaksanaan pasien Covid-19 termasuk penggunaan obat antivirus Molnupiravir dan Paxlovid untuk terapi pasien gejala ringan.

Berdasarkan penelitian, obat Covid, Molnupiravir dan Paxlovid mampu mengurangi gejala parah hingga kematian pada pasien Covid-19.

Keduanya telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Mengutip laman Kemenkes RI, Senin (10/1/2022) kini, obat Molnupiravir sudah mendapatkan EUA dari BPOM RI dan akan segera digunakan.

Sementara, obat Covid Plaxlovid tengah dalam proses mendapatkan EUA dari BPOM.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/11/130200723/indonesia-akan-hadapi-gelombang-omicron-menkes--jangan-panik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke