Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Kanker Payudara Pertama Mulai Diuji Klinis di Amerika

KOMPAS.com - Sebuah kabar baik datang dari dunia kesehatan. Vaksin pertama untuk melawan bentuk paling agresif dan mematikan dari kanker payudara saat ini tengah diuji coba.

Berita tersebut diumumkan oleh Klinik Cleveland di Amerika Serikat, Selasa (26/10/2021). Mereka menyebut tengah melakukan uji coba pertama pada manusia untuk mengetes efektivitas vaksin yang dirancang untuk mencegah kanker payudara triple-negatif.

Kanker jenis ini tak merespon pengobatan obat dan terapi hormon. Satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan melakukan mastektomi atau prosedur operasi untuk mengangkat seluruh jaringan payudara.

Hingga saat ini pengembangan vaksin kanker payudara triple-negatif masih terbatas di laboratorium dan penelitian pada hewan.

Namun uji coba vaksin untuk kanker payudara pada manusia dapat mulai dilakukan setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Mengutip Science Alert, Kamis (28/10/2021) untuk sementara uji coba vaksin kanker payudara pertama ini hanya akan mencakup penyintas kanker payudara triple-negatif tahap awal yang berisiko tinggi untuk kambuh.

Akan tetapi para peneliti berharap untuk selanjutnya dapat memberikan vaksin kanker payudara tersebut kepada orang sehat yang berisiko tinggi untuk penyakit ini, seperti misalnya mereka yang memiliki mutasi gen BRCA1.

"Dalam jangka panjang kami berharap ini bisa menjadi vaksin yang akan diberikan kepada wanita sehat untuk mencegah mereka dari kanker payudara triple-negatif," kata Dr. G. Thomas Budd, dari Institut Kanker Taussig Cleveland Clinic dan peneliti utama studi ini.

Alasan uji coba vaksin ini pada kanker payudara triple-negatif, sebab jenis kanker tersebut menyumbang sekitar 12 persen hingga 15 persen dari semua kanker payudara dan membunuh hampir seperempat pasien dalam waktu lima tahun setelah diagnosis.

Kanker payudara tersebut lebih umum di antara wanita Afrika-Amerika dan mereka yang memiliki mutasi BRCA1.

Kehadiran protein tertentu seperti laktalbumin biasanya menyertai penyakit ini, meskipun seharusnya protein itu hanya muncul ketika seseorang sedang menyusui.

Vaksin akan menargetkan protein itu dan mendorong sistem kekebalan untuk mencegah tumor payudara muncul.

Vaksin untuk kanker payudara ini juga akan mencakup obat yang mengingatkan sistem kekebalan terhadap a-laktabalbumin sehingga dapat menghentikan pertumbuhan tumor yang muncul.

Uji coba vaksin kanker payudara yang diperkirakan akan selesai pada September 2022 ini akan diberikan kepada 18 hingga 24 pasien yang bebas tumor setelah dirawat karena kanker payudara triple-negatif stadium awal dalam tiga tahun terakhir.

Mereka akan menerima tiga vaksin kanker payudara, masing-masing terpisah dua minggu.

Para peneliti akan mulai dengan dosis rendah hanya pada beberapa pasien dan memantau mereka dengan cermat sebelum menaikkan dosis dan menyertakan lebih banyak peserta untuk uji coba.

"Begitu kami mengetahui berapa banyak vaksin yang dapat kami berikan, kami akan melihat efeknya pada sistem kekebalan tubuh. Itu akan membantu kami mengetahui apakah vaksin efektif dan kami akan memperluas setiap tingkat dosis," kata Budd.

Jika berhasil, vaksin kanker payudara tersebut berpotensi mengubah cara dalam pengendalian kanker yang menyerang orang dewasa dan meningkatkan harapan hidup.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/28/183200323/vaksin-kanker-payudara-pertama-mulai-diuji-klinis-di-amerika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke