Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IDAI: Pada 2020, 37.706 Anak Terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan, sebanyak 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia pada gelombang pertama atau dari Maret hingga Desember 2020.

Dilansir dari siaran pers IDAI, Minggu (27/9/2021), data tersebut telah dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Frontiers in Pediatrics pada tanggal 23 September 2021.

Dalam laporan tersebut juga dipaparkan angka kematian pada anak karena Covid-19. Ini datanya:

“Penelitian ini adalah gambaran data terbesar pertama (terkait) kasus Covid-19 anak di Indonesia pada gelombang pertama Covid. Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tatalaksana yang cepat dan tepat,” kata Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon), Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI.

Selain itu, studi tersebut juga menyebutkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) Covid-19 anak di Inonesia jauh lebih tinggi dibanding negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara di Eropa.

CFR merupakan jumlah orang yang meninggal dunia dari total orang yang sakit atau mempunyai gejala suatu penyakit.

Terdapat sebanyak 522 kematian dari 35.506 kasus suspek dengan total CFR adalah 1,4 persen.

Ditambah lagi dengan adanya 177 kematian dari 37.706 kasus terkonfirmasi covid dengan total CFR 0,46 persen.

Adapun penyebab kematian anak akibat covid terbanyak dikarenakan faktor gagal napas, sepsis atau syok sepsis dan penyakit bawaan atau komorbid.


Penyebab anak meninggal

Dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), Ketua Satuan Tugas Covid-19 IDAI mengatakan bahwa penyebab gagal napas atau syok sepsis terjadi pada kondisi covid yang berat sehingga tatalaksana dini hingga pemantauan kondisi sangat penting dilakukan.

Dari studi tersebut terlihat, komorbid terbanyak pada anak terinfeksi covid yang meninggal adalah karena malnutrisi atau keganasan, penyakit jantung bawaan, kelainan genetik, tuberkulosis (TB paru), penyakit ginjal kronik celebral palsy dan autoimun.

Sementara, 62 anak lainnya meninggal tanpa faktor komorbid seperti yang lain.

Tidak hanya itu, studi IDAI kembali menjabarkan terkait 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi covid terbanyak.

Beberapa daerah tersebut meliputi Jawa Barat, Riau, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, DIY, dan Papua.

Lebih lanjut, mereka menjelaskan terdapat 7 daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi covid terbanyak, yaitu Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

“Tidak meratanya deteksi kasus ini terjadi karena: fasilitas tes PCR dan fasilitas kesehatan yang berbeda, kapasitas testing PCR saat itu di Indonesia masih rendah dan anak bukan populasi prioritas untuk tes.” ujar DR. Dr. Antonius H. Pudjiadi, Sp.A(K), Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat IDAI.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/28/100200323/idai-pada-2020-37706-anak-terkonfirmasi-covid-19-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke