Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Masalah Kulit yang Rentan Muncul akibat Stres Selama Pandemi

Stres yang tidak dikelola dengan baik bukan tak mungkin menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kesehatan kulit.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV menyebutkan, salah satu dari empat faktor penyebab masalah kulit selama pandemi adalah karena adanya peningkatan stres.

Ia mengungkapkan, banyak pasien dengan keluhan masalah kulit yang mengaku stres selama pandemi.

"Hampir semuanya mengatakan, 'mana ada sih dok yang enggak stres karena pandemi?'," ujar dr. Susie dalam siaran pers Jaga Kulit Tetap Sehat Selama Pandemi  yang diterima Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Lebih lanjut, dokter yang praktik di RS Pondok Indah ini memaparkan tiga masalah kulit akibat peningkatan stres yang sering muncul selama pandemi Covid-19.

Masalah yang pertama adalah dermatitis seboroik atau eksim ketombe. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan bersisik dan gatal.

Dermatitis seboroik bisa terjadi karena kulit terasa pengap, panas, dan berkeringat.

Area kulit yang bisa terkena masalah ini adalah bagian yang tertutup masker atau pada beberapa kasus juga bisa terjadi pada area yang tidak tertutup masker, kulit di belakang telinga dan di kulit kepala.

Melansir Medical News Today, dermatitis seboroik ini bisa diatasi dengan mengonsumsi minyak ikan, probiotik, suplemen lidah buaya atau menggunakannya langsung sebagai pengobatan topikal, menggunakan minyak esensial, serta merawat kulit dengan benar.

Kemudian masalah kulit selanjutnya akibat stres adalah rambut rontok. 

Pada beberapa kasus, kerontokan rambut bisa terjadi akibat stres atau saat setelah sembuh dari Covid-19.

Pada pasien dengan keluhan ini, dr. Susie biasanya menyarankan penanganan utama  adalah dengan memotong rambut menjadi lebih pendek.

Ia mengatakan, bahwa semakin panjang rambut, maka beban akar rambut di kulit kepala semakin berat sehingga memungkinkan rambut rontok terjadi.

Penanganan yang kedua adalah dengan menghindari menyisir terlalu sering, karena menyisir rambut juga dapat menyebabkan akar rambut di kulit kepala tertarik dan menahan beban.

dr. Susie juga menyarankan, untuk menghindari penggunaan aksesoris rambut yang juga akan membuat rambut menahan beban lebih banyak.

Selain kedua hal tersebut, masalah kulit lain yang bisa terjadi karena stres adalah munculnya jerawat.

Stres dapat menyebabkan kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat dan mampu memicu munculnya jerawat pada kulit.

Selain itu, terdapat tiga faktor lain yang dapat menyebabkan masalah kulit selama pandemi, yakni kebiasaan baru, penyakit kulit bawaan, dan penyakit kulit yang terjadi akibat terjangkit Covid-19.

Jika masalah kulit tak kunjung membaik, segera berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/27/100500923/3-masalah-kulit-yang-rentan-muncul-akibat-stres-selama-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke