Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Catat, Pertolongan Pertama untuk Asma yang Penting Dipahami

KOMPAS.com – Seseorang mengalami serangan asma ketika otot-otot di sekitar saluran udara mengencang hingga menimbulkan gejala yang buruk.

Selama serangan asma, lapisan udara juga menjadi bengkak atau meradang dan lendir yang diproduksi lebih tebal dari biasanya.

Semua faktor ini menyebabkan gejala-gejala asma, seperti sulit bernapas, batuk, dada sesak, otot leher dan dada tegang, sulit berbicara, wajah pucat dan berkeringat, serta bibir dan kuku berwarna biru.

Dilansir dari WebMD, tanda-tanda peringatan dini serangan asma perlu diperhatikan karena biasanya terjadi sebelum gejala yang buruk muncul.

Adapun tanda-tanda peringatan dini serangan asma di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sering batuk, terutama di malam hari

2. Mudah kehilangan napas atau sesak naps

3. Merasa sangat lelah saat beraktivitas fisik

4. Batuk selama atau setelah olahraga

5. Mudah marah, kesal, dan murung

6. Tanda-tanda pilek atau alergi (bersin, batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sakit kepala)

7. Sulit tidur

Tingkat keparahan asma dapat meningkat dengan cepat sehingga penting untuk segera mengobati setelah gejala-gejala tersebut muncul.

Pertolongan pertama untuk asma

Dilansir dari First Aid for Life, berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama untuk asma yang penting diketahui:

1. Jika seseorang mengalami serangan asma, tetaplah tenang untuk membuat pasien tidak panik sehingga mampu mengendalikan gejala yang dirasakan

2. Dudukkan pasien, longgarkan pakaiannya yang ketat, dan bantu pasien untuk mengambil napas secara perlahan dan stabil

3. Jika pasien tak kunjung membaik, ia harus menghirup lebih banyak inhaler pereda

4. Hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika pasien tidak membaik meski telah menghirup lebih banyak inhaler

5. Sambil menunggu petugas medis tiba, tetap berikan inhaler pada pasien dan pantau terus kondisinya

6. Jangan bawa orang yang mengalami serangan asma ke luar ruangan jika udara sedang dingin karena akan memperburuk gejalanya

Pemicu serangan asma

Selain mengetahui pertolongan pertama untuk asma, penting juga memahami setiap pemicunya untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.

Berikut adalah beberapa pemicu serangan asma yang harus dihindari untuk mencegah gejala yang buruk:

1. Alergi

Sekitar 80 persen penderita asma memiliki alergi, misalnya alergi terhadap bulu binatang, pohon, rumput, kotoran, dan sebagainya.

Bagi penderita asma dengan gejala yang sulit dikendalikan, temui profesional medis untuk mengetahui apakah ada alergi yang dapat menjadi pemicu asma.

2. Makanan

Makanan dapat menyebabkan reaksi ringan hingga berat pada penderita asma. Pada kasus yang serius, reaksi berat tersebut bisa mengancam jiwa.

Adapun makanan yang paling sering dikaitkan dengan asma adalah telur, susu sapi, kedelai, gandum, ikan, udang, kerang, hingga buah segar.

3. Olahraga

Bagi sekitar 80 persen penderita asma, olahraga yang berat dapat mengakibatkan penyempitan saluran udara.

Gejala yang mungkin dirasakan meliputi dada sesak, batuk, dan sulit bernapas. Untuk penderita asma, gejala-gejala tersebut mungkin dirasakan selama 6-10 jam setelah olahraga berat.

4. Sakit maag

Sakit maag parah dan asma kerap berjalan beriringan. Hingga 89 persen penderita asma mengalami masalah perut yang parah.

Ketika asam lambung mencapai tenggorokan akibat katup yang tidak berfungsi, iritasi dan peradangan yang ditimbulkan dapat memicu serangan asma.

5. Merokok

Orang yang merokok lebih mungkin terkena asma. Jika penderita asma masih belum berhenti merokok, gejala yang dialami bisa jadi lebih buruk.

Berhenti merokok adalah langkah yang paling tepat untuk menjaga kesehatan, terutama kesehatan dan fungsi paru-paru.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/07/05/204500523/catat-pertolongan-pertama-untuk-asma-yang-penting-dipahami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke