Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Samping Vaksin Sinopharm yang akan Dipakai dalam Vaksinasi Gotong Royong

KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia selama 5 bulan ini telah mencakup 22 persen dari target populasi yang divaksin sebesar 181,5 juta orang. Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang khawatir pada efek samping vaksin.

Hingga saat ini telah digunakan vaksin CoronaVac dari Sinovac dari PT BioFarma, dan vaksin AstraZeneca untuk program vaksinasi dari pemerintah.

Selanjutnya dalam waktu dekat, vaksin Sinopharm dari China akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong.

Vaksin Sinopharm adalah vaksin virus corona buatan China dan telah diujikan di beberapa negara lainnya.

Vaksin Sinopharm telah masuk dalam daftar vaksin Covid-19 WHO dan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA/izin penggunaan darurat) di China, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yordania, dan kini juga di Indonesia.

Vaksin Sinopharm ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi.

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM & Mantan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt mengatakan, masyarakat yang nantinya akan mendapatkan vaksin Sinopharm tak perlu khawatir.

Sebab, efikasi vaksin Sinopharm dan manfaatnya lebih banyak daripada risiko efek sampingnya.

Dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78 persen, dan vaksin ini dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas sampai orang lanjut usia (lansia).

"Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac, maka profil efek samping (vaksin Sinopharm) juga mirip, di mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0,01 persen atau terkategori sangat jarang," kata Prof Zullies dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/6/2021).

Lantas, apa saja efek samping vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang mungkin timbul dari vaksin Sinopharm?

Disampaikan Prof Zullies bahwa efek samping vaksin Sinopharm yang banyak dijumpai adalah efek samping lokal yang ringan. Di antaranya seperti berikut:

  • Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan
  • Efek samping sistemik berupa sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Diare
  • Batuk

Efek-efek samping ini segera membaik dan umumnya tidak memerlukan pengobatan.

Oleh karena itu, ditegaskan Prof Zullies bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan efek samping vaksin Sinopharm maupun vaksin Covid-19 lainnya.

Secara umum, dari hasil evaluasi terhadap uji klinik yang telah melibatkan ribuan orang di berbagai negara, manfaat vaksin jauh melebihi risiko efek sampingnya.

KIPI secara umum bersifat ringan sampai sedang dan bersifat individual, dan adanya KIPI juga menunjukkan bahwa vaksinnya sedang bekerja.

Namun jika ada KIPI yang dirasa berat, segera saja dilaporkan kepada kontak yang sudah diberikan untuk bisa segera mendapatkan penanganan.

Selain ditangani, KIPI juga akan dievaluasi oleh Komite KIPI terkait dengan hubungan kausalitasnya dengan vaksin sehingga bisa menjadi data yang berharga dalam program vaksinasi.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/21/181000523/efek-samping-vaksin-sinopharm-yang-akan-dipakai-dalam-vaksinasi-gotong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke