Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah 3 Hari ke Depan, Waktu Terbaik Cek Arah Kiblat

Matahari di atas Kabah adalah kondisi di mana matahari berada di posisi berkedudukan tepat melintas di lintang Kabah, yakni 21 derajat 25 menit LU dalam gerak semu tahunannya.

Dijelaskan oleh astronom amatir Marufin Sudibyo, pada saat yang sama juga, matahari sedang melintasi garis meridian Kabah di titik koordinat 39 derajat 50 menit BT. 

"Sehingga matahari akan tepat berada di titik zenith Kabah," kata Marufin seperti pemberitaan Kompas.com, (15/7/2020).

Untuk diketahui, dalam tata koordinat langit, dikenal adanya titik zenith atau titik dengan tinggi 90 derajat dari semua arah. 

Apabila bulan dan matahari tepat berada di titik ini, maka sinar yang dipancarkan akan membuat sebuah benda yang berdiri tegak kehilangan bayang-bayangnya. 

Gerak semu tahunan matahari terjadi di antara garis lintang 23,5 LU hingga 23,6 LS. Sementara, Kabah berada pada garis lintang 21 derajat hingga 25 derajat LU. 

Hal ini menjadikan dalam setahun, terbuka dua kemungkinan matahari berkedudukan di atas titik Zenith Kabah, yaitu pada akhir Mei dan pertengahan Juli.

Marufin berkata, jika kita berdiri di Kota Makkah pada saat itu terjadi, maka bayang-bayang benda tegak lurus paras air rata-rata akan menghilang pada jam tersebut. 

Dengan kata lain, bayang-bayang itu akan hilang di permukaan air yang biasanya kelihatan ada bayangan. 

"Sebaliknya, benda yang sama di bagian lain paras Bumi yang tersinari matahari, pada saat yang sama pula, justru akan membentuk bayang-bayang yang tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," jelasnya. 

Menurut Marufin, fenomena matahari di atas Kabah juga menjadi momen yang sangat baik untuk menentukan arah kiblat.

Bahkan, secara turun-temurun dijadikan metode paling akurat dan efisien dalam menentukan arah kiblat suatu tempat karena tinggal menyesuaikan dengan bayangan benda.


Seperti diketahui, mengetahui arah kiblat yang tepat sangat penting bagi umat muslim dalam menentukan ke mana arah menghadap saat beribadah.

Arah kiblat yang menjadi acuan umat muslim untuk menghadap saat beribadah adalah arah letak Ka'bah.

Marufin bekata, dengan memanfaatkan fenomena Matahari tepat di titik zenith kabah ini adalah metode yang paling akurat dan efisien dalam mengukur arah kiblat.

"Jauh melebihi akurasi penggunaan GPS ataupun kompas magnetik,"  kata Marufin.

Cara mengecek kembali arah kiblat

Untuk dapat mengecek kembali arah kiblat, Anda bisa melakukan beberapa tahapan di bawah ini mulai dari hari ini hingga Sabtu mendatang, 26-28 Mei 2021. Berikut cara mengecek arah kiblat menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

1. Sesuaikan aturan jam

Sesuaikan jam yang digunakan dengan jam atom BMKG di http://jam.bmkg.go.id atau http://ntp.bmkg.go.id

2. Siapkan benda tegak lurus

Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada permukaan yang datar. Alat tersebut dapat berupa bandul, tiang, atau dinding bangunan yang tegak lurus dengan tanah datar.

3. Lakukan kalibrasi

Tahapan berikutnya adalah melakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah 16.18 WIB, 17.18 WITA (waktu puncak).

4. Perhatikan arah bayangan

Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah arah bayangan yang terjadi saat waktu puncak.

Tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat. Garis itulah arah kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Ka'bah.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memaparkan cara lainnya melalui 7 langkah menentukan arah kiblat menggunakan Kuminasi Agung. Begini caranya: 

1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya. Cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya Matahari. 

2. Sediakan tongkat lurus atau jika tidak ada, gunakan benang berbandul. 

3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan, dapat merujuk ke laman jam.bmkg.go.id atau time.is 

4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah), atau gantungkan benang berbandul tadi. 

5. Tunggulah hingga waktu kulminasi agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut.

6. Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat atau bandul). 

7. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/26/193000723/ada-fenomena-matahari-di-atas-kabah-3-hari-ke-depan-waktu-terbaik-cek-arah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke