Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Kondisi Laut Dalam | Alasan Kapal Selam Sulit Ditemukan

KOMPAS.com - Pada Minggu (25/3/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 telah gugur dalam tugasnya.

Kapal KRI Nanggala-402 diketahui tenggelam dan berada pada kedalaman 838 meter.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, berada di kedalaman 838 meter sangat kecil kemungkinan para awak diselamatkan.

Bagaimana kondisi laut dalam pun menjadi salah satu berita populer Kompas.com edisi Minggu (25/4/2021).

Apa saja berita populer Sains? Baca ulasannya di bawah ini:

1. Keadaan laut dalam

Ketika kita menyelami lautan, cahaya mulai memudar dengan cepat. Dilansir Ocean Find Your Blue, mulai dari kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis. Pada kondisi ini, laut benar-benar hitam.

Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya. Diberitakan Our Planet, pada kedalaman 700 meter hidup hewan Coelacanth atau yang dijuluki fosil hidup.

Hewan ini terkait dengan lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur (dari 145 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Paleogen, 66 juta tahun lalu).

Pada kedalaman 750 meter, hidup kepiting raja. Kepiting raja (Lithodidae) adalah takson dari krustasea dekapoda mirip kepiting yang terutama ditemukan di laut dingin.

Pada kedalaman 800 meter, hidup gurita pasifik raksasa, oarfish raksasa (ikan bertulang terpanjang di Bumi, 3-11 meter).

Selain itu, diberitakan Schmidt Ocean Institute, di kedalaman 850 meter kondisi air tidak seperti yang dirasakan di kolam renang.

Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter.

Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Baca selengkapnya di sini:

KRI Nanggala-402 di Kedalaman 850 Meter, Begini Keadaan Laut Dalam

2. Pencarian kapal selam mengapa sulit dilakukan?

Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 tidak lah mudah, dan tim pencarian mulai hampir kehabisan waktu. Sebelumnya disebutkan bahwa kapasitas oksigen di dalam kapal selam tersebut hanya dapat bertahan selama 72 jam.

"Kapal selam dirancang agar sulit ditemukan, yang (menjadi) bermasalah ketika salah satu tenggelam atau jatuh," kata Bryan Clark, mantan perwira kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat, seperti dilansir dari Business Insider, Sabtu (24/4/2021).

Kapal selam dibangun agar dapat secara diam-diam menyusup ke perairan musuh. Seperti KRI Nanggala-402, kapal selam digunakan untuk memantau pergerakan musuh, agar lebih dekat dengan wilayah pertahanan musuh, yang melibatkan aset angkatan laut musuh.

Sebagai salah satu armada perang, kapal selam juga dibekali persenjataan, saat dekat dengan wilayah musuh, maka kapal selam dapat menembaki target maupun meluncurkan rudal jelajah dan baltik.

Kapal selam juga dipergunakan untuk memasukkan pasukan rahasia ke wilayah musuh, dari posisi yang terendam yang dilindungi.

Kendati demikian, tidak semua kapal selam dapat melakukan setiap misi. Akan tetapi terlepas dari misi dan kemampuan kapal, kemampuan bersembunyi umumnya dianggap penting.

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang, Mengapa Sulit Melacaknya?

Ada dua tantangan utama dalam mencari kapal selam yang hilang. Pertama adalah tantangan dalam menemukan kapal itu. Kapal selam dirancang untuk tidak mudah dilacak.

Saat Nanggala menyelam dalam latihan rutin itu, kecil kemungkinan ada pelacakan terhadap kapal itu. Bahkan dalam latihan jarak dekat sekalipun, akan sangat sulit untuk terus-menerus melacak sebuah kapal selam dengan sonar.

Nanggala mungkin memiliki jalur yang sudah direncanakan dalam latihan, tapi lokasi yang bisa kita ketahui dengan jelas adalah lokasi saat awak kapal melakukan kontak terakhir.

Biasanya, petunjuk pertama sebuah kapal selam hilang - kecuali ada tabrakan yang jelas dengan kapal lain di permukaan - adalah tidak ada laporan rutin dari awak.

Angkatan-angkatan laut dunia memiliki prosedur terencana untuk memeriksa dan memulai pencarian jika sebuah kapal selam berhenti melapor.

Prosedur ini akan segea dilakukan saat laporan tidak dilakukan. Otoritas akan segera berganti dari prosedur yang dinamai “SUBLOOK” (pencarian kapal selam) ke prosedur “SUBMISS” (kapal selam hilang). Lalu, jika tidak ada harapan lagi atau ada bukti telah terjadi kecelakaan, ada prosedur “SUBSUNK” (kapal selam tenggelam).

Baca selengkapnya di sini:

KRI Nanggala Belum Ditemukan, Bagaimana Cara Mencari Kapal Selam yang Hilang?

Air zamzam merupakan air yang berasal dari sumur di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

Biasanya, umat Islam yang melaksanakan ibadah Haji dan Umrah akan berkunjung ke sumur zamzam dan membawa pulang air zamzam sebagai oleh-oleh.

Dilansir dari Egypt Today, 16 Agustus 2018, Abbas Sharaqi, Profesor Geologi dan Sumber Daya Air di African Research Institute, mengatakan, air di sumur zamzam tidak pernah kering karena terhubung dengan air tanah terbarukan.

“Tidak adanya penipisan dalam geologi berarti bahwa ia adalah air yang dapat diperbarui. Air tanah bisa diperbarui, seperti di sumur zamzam,” kata Profesor Sharaqi.

Baca selengkapnya di sini:

Ilmuwan Ungkap Penyebab Air Zamzam Tak Pernah Kering Selama 40 Abad

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/26/070200723/populer-sains-kondisi-laut-dalam-alasan-kapal-selam-sulit-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke