Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Survei Vaksin Covid-19: Mayoritas Penduduk Indonesia Bersedia Divaksinasi

KOMPAS.com- Uji klinis tahap akhir vaksin Covid-19 tak lama lagi akan selesai dan siap diberikan kepada seluruh masyarakat di Indonesia.

Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang vaksin Covid-19, Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan WHO telah melakukan survei nasional terkait penerimaan vaksin Covid-19.

Menurut berita resmi Kementerian Kesehatan, yang dikutip Kompas.com, Kamis (19/11/2020), survei vaksin Covid-19 dilakukan pada 19-30 September 2020.

Sedikitnya, survei dilakukan dengan mengumpulkan tanggapan dari lebih 115.000 orang di 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten/kota.

Berdasarkan survei tersebut, sedikitnya tiga perempat responden telah mengetahui tentang vaksin Covid-19 dan dua pertiga responden menyatakan bersedia menerima vaksinasi.

Kendati demikian, tim survei masih menemukan perbedaan penerimaan vaksin di setiap provinsi yang dilatarbelakangi oleh berbagai aspek. Di antaranya aspek ekonomi, keyakinan agama, status pendidik serta wilayah.

Misalnya, pada kelompok masyarakat yang mendapatkan informasi cukup terkait vaksin, mereka cenderung akan menerima pemberian vaksin Covid-19.

Responden dengan kepemilikan asuransi kesehatan, juga lebih mungkin menerima program vaksinasi nasional dalam upaya menghentikan pandemi Covid-19.

Terkait hal ini, maka diperlukan upaya penyampaian informasi tentang vaksin Covid-19 yang lebih akurat kepada masyarakat.

"Survei ini menunjukkan mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin Covd-19 dan bersedia menerimanya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi.

Kendati demikian, dalam survei tersebut masih terdapat sebagian kecil masyarakat yang meragukan vaksin dan menolak menerima vaksin virus corona.

Sedikitnya 7 persen responden menolak dengan beberapa alasan, di antaranya terkait dengan faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin Covid-19 sebagai faktor pertimbangan mereka.

Saat ini, menurut Oscar, pemerintah sedang memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin dari para produsen vaksin Covid-19.

Sembari menunggu ketersediaan vaksin dari Indonesia, dalam hal ini vaksin Merah Putih, Oscar menyebutkan saat ini edukasi dan sosialisasi terkait vaksin virus corona ini terus dilakukan kepada masyarakat.

"Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin ini aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling terpercaya bagi masyarakat," jelas Oscar.

Penerimaan vaksin didominasi dari Papua

Berdasarkan analisis data survei penerimaan vaksin Covid-19 ini, tim menemukan bahwa sebagian besar masyarakat Papua menerima vaksin tersebut.

Sebanyak 75 persen masyarakat Papua menerima kehadiran vaksin yang akan menjadi senjata utama melawan pandemi Covid-19.

Penerimaan vaksin Covid-19 tertinggi lainnya yakni dari Jawa dan Kalimantan, sementara penerimaan rendah berasal dari provinsi Aceh yakni hanya sekitar 46 persen.

Selain Aceh, tingkat penerimaan vaksin yang rendah juga ada di pulau Sumatera, Sulawesi dan Maluku.

Dilatarbelakangi oleh keinginan untuk segera mengakhiri pandemi virus corona ini, Ketua ITAGI Prof.DR. Sri Rezeki S. Hadinegoro, dr., SpA (K) mengatakan masyarakat Indonesia menerima dengan baik pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Masyarakat jelas bersedia divaksinasi untuk memutus rantai penularan, namun pemerintah juga harus memastikan agar jumlah vaksin cukup, serta aksesnya merata agar cakupan imunisasi dapat tercapai. Sebab itu penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity)," jelas Prof Sri Rezeki.

Strategi vaksinasi Covid-19 yang efektif

Survei penerimaan vaksin Covid-19 yang dilakukan ini juga tak sekadar untuk mengetahui persepsi dan pandangan masyarakat terhadap vaksin tersebut.

Perwakilan UNICEF Debora Comini menambahkan bahwa hasil survei ini akan digunakan untuk mengembangkan strategi vaksinasi Covid-19 yang efektif.

Termasuk pendekatan komunikasi khusus guna memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat memiliki akses ke informasi yang akurat terkait keamanan dan efektivitas vaksin tersebut.

"Temuan dari survei ini akan membantu kami membangun kebijakan yang tepat untuk vaksinasi Covid-19," kata Debora.

Namun, menurut dia, vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi ini. Sebab, masyarakat Indonesia tetap perlu menerapkan protokol kesehatan.

"(Selain vaksin Covid-19) kita juga perlu terus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik jika ingin keluar dari krisis ini," imbuh Debora.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/19/180300723/survei-vaksin-covid-19-mayoritas-penduduk-indonesia-bersedia-divaksinasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke