Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fosil Gigi Ungkap Anjing Laut Tanpa Telinga Pernah Hidup di Australia

KOMPAS.com- Sebuah fosil anjing laut yang ditemukan di pantai Victoria menjadi kunci dalam mengungkap sejarah dan geografi anjing laut tanpa telinga di Australia pada 3 juta tahun lalu.

Spesimen prasejarah ini, seperti melansir Pysh, Sabtu (4/4/2020), adalah fosil anjing laut tanpa telinga yang kedua yang pernah ditemukan di Australia.

Fosil ini membuktikan sekelompok mamalia laut, seperti anjing laut berbulu dan singa laut pernah mendiami Australia dan dikenal sebagai monachine yang saat ini sudah punah.

Sejarah spesimen langka ini diterbitkan di Journal of Vertebrate Paleontology oleh para ilmuwan dari Monash University's School of Biological Sciences and Department of Anatomy and Developmental Biology, dan Museum Victoria.

"Gigi ini, kira-kira berumur 3 juta tahun, dan menceritakan kisah yang mirip dengan apa yang terjadi di Afrika Selatan dan Amerika Selatan di masa lalu," kata James Rule, ketua tim peneliti.

Rule menjelaskan anjing laut monachine tanpa telinga dulunya mendominasi pantai selatan dan perairan.

"Kemudian mereka menghilang, dan digantikan anjing laut bertelinga," sambung dia.

Penemuan ini, kata Rule, memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang sekelompok mamalia laut yang ikonik ini. Sebab, sejauh ini, fosil anjing laut sangat jarang ditemukan secara global.

Seorang ilmuwan warga negara Australia dan pengumpul fosil amatir menemukan gigi itu, ketika berjalan-jalan di sepanjang pantai di Portland, Victoria barat.

Akan tetapi, setelah beberapa tahun kemudian, ia baru menyumbangkan fosil itu ke Museum Victoria. Lalu diketahui gigi tersebut adalah fosil dari sekelompok anjing laut tanpa telinga yang telah punah.

Tim peneliti membandingkan gigi dengan pinniped lainnya, yakni kelompok mamalia yang mencakup anjing laut tanpa telinga, anjing laut berbulu, singa laut dan walrus.

Mereka menemukan gigi tersebut memiliki karakteristik monachine dan menjelaskan bagaimana anjing laut ini hidup dan apa yang mereka makan.

Rule mengatakan anjing laut ini hidup di perairan dangkal dekat pantai, kemungkinan berburu ikan dan cumi-cumi.

"Karena monachine tidak dapat menggunakan anggota tubuh mereka untuk berjalan di darat, mereka akan membutuhkan pantai yang datar dan berpasir ketika datang ke pantai untuk beristirahat," jelas Rule.

Ancaman kepunahan karena perubahan iklim

Studi ini menyoroti bahaya perubahan iklim yang mengancam satwa liar di Bumi, serta turunnya permukaan laut yang mungkin telah berperan dalam kepunahan anjing laut purba ini.

Para peneliti percaya bahwa perubahan iklim yang drastis di Bumi di masa itu, telah mengubah lingkungan di Australia. Hilangnya pantai yang digunakan oleh anjing laut tanpa telinga untuk beristirahat.

"Perubahan-perubahan ini di masa lalu telah menyebabkan kepunahan anjing laut kuno di Australia yang tidak memiliki telinga," sambung Dr. David Hocking, co-author dan peneliti di Monash University's School of Biological Sciences.

Dr. Hocking mengatakan anjing laut dan singa laut di masa ini mungkin juga menghadapi tantangan yang sama saat Bumi terus memanas.

Di mana dampak dari perubahan iklim ini telah mencairkan sebagian es di kutub yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

"Seiring waktu, ini dapat menyebabkan hilangnya pulau yang pada akhirnya diandalkan oleh spesies ini (anjing laut dan singa laut) untuk beristirahat dan membesarkan anak-anak mereka," jelas Dr. Hocking.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/04/130300723/fosil-gigi-ungkap-anjing-laut-tanpa-telinga-pernah-hidup-di-australia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke